Saturday, May 30, 2015

MAKALAH TANDA BAHAYA KEHAMILAN



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Tanda bahaya kehamilan harus dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga dapat  ditangani   dengan   benar  karena   setiap  tanda  bahaya  kehamilan  bisa mengakibatkan komplikasi  kehamilan.
Berdasarkan penilitian, telah diakui saat ini bahwa setiap kehamilan dapat memiliki potensi dan membawa risiko bagi ibu. WHO memperkirakan sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya dan dapat mengancam jiwanya. Bidan sebagai pemberi pelayanan kebidanan akan menemukan wanita hamil dengan komplikasi-komplikasi yang mungkin dapat mengancam jiwa.
Oleh karena itu, bidan harus dapat mendeteksi sedini mungkin terhadap tanda-tanda bahaya pada ibu hamil yang mungkin akan terjadi, karena setiap wanita hamil tersebut beresiko mengalami komplikasi. Yang sudah barang tentu juga memerlukan kerjasama dari para ibu-ibu dan keluarganya, yang dimana jika tanda-tanda bahaya ini tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi, dapat mengakibatkan kematian ibu.
Kematian  ibu yang terjadi pada  waktu   kehamilan 90%  disebabkan   oleh   komplikasi   obstetric,  yang  sering  tidak  diramalkan pada  saat  kehamilan. Komplikasi  obstetri  secara  langsung  adalah Perdarahan,  infeksi dan  eklamsia. Secara  tidak  langsung  kematian  ibu  juga dipengaruhi  oleh   keterlambatan  ditingkat  keluarga   dalam   mengenali   tanda  bahaya  kehamilan   dan   membuat keputusan  untuk   segera   mencari  pertolongan.  Keterlambatan   dalam   mencapai   fasilitas   kesehatan   dan  pertolongan   difasilitas   pelayanan kesehatan .  Angka kematian  ibu di  Indonesia masih yang tertinggi di ASEAN. Angka  kematian ibu di Indonesia  menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)  tahun 2005 sebesar 262  per 100.00  kelahiran  hidup.  Tahun 2007   Angka Kematian Ibu  (AKI) sebesar 248 per 100.000  kelahiran  hidup (Andra,  2007) Angka  Kematian   Ibu  di Jawa  Tengah  tahun   2003-2007 sebesar  101,36   per 100.000   kelahiran   hidup. Pada tahun 2010 diharapkan AKI menjadi  125 per 100.000  kelahiran  hidup. Tanda  bahaya  kehamilan   harus  dikenali dan terdeteksi sejak dini sehingga  dapat ditangani dengan  benar   karena  setiap   tanda bahaya  kehamilan  bisa  mengakibatkan  komplikasi  kehamilan.  Tanda  bahaya  kehamilan antara lain: perdarahan pervaginam,  bengkak pada muka atau  tangan yang  disertai  sakit  Kepala yang  hebat,  penglihatan  kabur  dan  kejang, nyeri  abdomen Bagian  bawah, mual  muntah berlebihan, demam  tinggi,  janin   kurang   bergerak   seperti  biasanya  dan  ketuban   pecah   dini.

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan pengertian deteksi dini ?
2.      Apa saja tanda-tanda komplikasi ibu dan janin masa kehamilan lanjut?
3.      Bagaimana mengetahui adanya tanda-tanda kompliakasi ibu dan janin masa kehamilan lanjut?
4.      Bagaimanaa penanganan dalam menghadapi tanda-tanda komplikasi ibu dan janin masa kehamilan lanjut?

C.      Tujuan
1.      Mengetahui pengertian deteksi dini
2.      Mengetahui tanda-tanda komplikasi ibu dan janin masa kehamilan lanjut
3.      Mengetahui cara bagaimana mengetahui tanda-tanda komplikasi ibu dan janin   masa kehamilan lanjut
4.      Mengetahui penanganan dalam menghadapi tanda-tanda komplikasi ibu dan janin masa kehamilan lanjut 




BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan
            Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007).
            Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya  kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.
           
B.       Macam– macam tanda bahaya kehamilan
a.      Keluar darah dari jalan lahir
          Perdarahan  vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masaawal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spotting disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan  ini adalah pendarahan implantasi, dan ininormal terjadi. Pada waktu  yang  lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertandadari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam ini  mungkin normal atau mungkinsuatu tanda adanya infeksi.Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang  banyak, atau  perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan  mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidaknormal adalah merah, banyak, dan kadang -kadang, tetapi tidak selalu, disertai dengan rasanyeri. Perdarahan semacam ini bias berarti plasenta previa atau abrupsio plasenta(Pusdiknakes, 2003).
b.      Keluar air ketuban sebelum waktunya
          Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah  apabila  terjadi sebelum persalinan  berlangsung  yang  disebabkan  karena berkurangnya  kekuatan   membran  atau   meningkatnya   tekanan   intrauteri  atau  oleh  kedua  faktor  tersebut,  juga  karena  adanya  infeksi  yang  dapat  berasal  dari  vagina  dan  servik  dan   penilaiannya  ditentukan  dengan adanya cairan  ketuban  di vagina. Penentuan cairan  ketuban  dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazintest) merah menjadi biru (Saifuddin, 2002).
   
c.       Kejang
          Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan danterjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalamkehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia.

d.      Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12jam)
          Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa  ibu dapat  merasakan  gerakan   bayinya  lebih awal. Jika bayi tidur  gerakannya  akan  melemah. Bayi  harus  bergerak  paling  sedikit 3 kali  dalam 1 jam  jika  ibu  berbaring   atau  beristirahat  dan jika ibu makan  dan  minum  dengan baik.

e.       Demam Tinggi
          Ibu  menderita  demam  dengan  suhu tubuh >38ºC  dalam kehamilan merupakan  suatu  masalah.  Demam  tinggi  dapat  merupakan  gejala  adanya  infeksi  dalam kehamilan.  Penanganan demam  antara  lain  dengan  istirahat  baring, minum  banyak  dan mengompres  untuk   menurunkan  suhu  (Saifuddin,2002). Demam  dapat disebabkan  oleh  infeksi  dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme  pathogen  ke dalam  tubuh wanita hamil  yang kemudian  menyebabkan  timbulnya  tanda  atau  gejala-gejala penyakit. Padainfeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadiselama kehamilan, persalinan dan masa nifas.

f.       Nyeri  perut yang  hebat
          Nyeri  abdomen   yang  tidak  berhubungan   dengan  persalinan  normal  adalah  tidak normal. Nyeri abdomen  yang mungkin  menunjukkan  masalah  yang   mengancam  keselamatan  jiwa  adalah  yang   hebat,  menetap,  dan  tidak  hilang  setelah  istirahat. Hal  ini  bisa  berarti  appendiksitis,  kehamilan  ektopik,   aborsi,  penyakit  radang  pelviks,  persalinan  preterm,  gastritis,  penyakit  kantong  empedu, iritasi uterus, abrupsi placenta, infeksi  saluran  kemih  atauinfeksi  lainnya .

g.      Sakit kepala yang hebat
          Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakanketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatumasalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkinmenemukan bahwa penglihatannya men jadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebatdalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia.

h.      Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda.
          Mual  dan  muntah  adalah gejala yang sering  ditemukan pada   kehamilan  trimester I.  Mual   biasa  terjadi  pada  pagi  hari, gejala ini  biasa terjadi 6 minggu setelah  HPHT  dan  berlangsung selama 10 minggu. Perasaan  mual ini karena  meningkatnya kadar hormoneestrogen  dan HCG  dalam serum.  Mual  dan  muntah  yang sampai  mengganggu  aktifitas  sehari-hari  dan  keadaan  umum  menjadi lebih  buruk,  dinamakan  Hiperemesis Gravidarum.

i.        Selaput kelopak mata pucat
          Anemia dalam kehamilan adalah kondisi  ibu  dengan keadaan  hemoglobin  di bawah 11gr % pada trimester I dan III, <10,5 gr %  pada trimester II. Nilai tersebut dan perbedaannya dengan wanita tidak  hamil  terjadi  hemodilusi,  terutama  pada trimester II. Anemia dalam  kehamilan  disebabkan  oleh  defisiensi  besi  dan  perdarahan akut bahkan  tak  jarang  keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002)

C.      Komplikasi yang Ditimbulkan Oleh Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan
Komplikasi tanda bahaya kehamilan :
a.       Perdarahan
Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:
1.      Kelainan letak plasenta.
2.      Pelepasan plasenta sebelum waktunya.
3.      Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi). Perdarahan pada trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi, perdarahan hebat dan kematian ibu pada saat persalinan. Untuk menentukan penyebab terjadinya perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan USG, pengamatan leher rahim dan Pap smear.
b.      Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut:
1.      Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim.
2.      Perdarahan.
3.      Stress fisik atau mental.
4.      Kehamilan ganda.
5.      Ibu pernah menjalani pembedahan rahim.
c.       Bayi lahir belum cukup bulan.
d.      Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).
e.       Keguguran (abortus).
f.       Persalinan tidak lancar / macet.
g.      Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
h.      Janin mati dalam kandungan.
i.        Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
j.        Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2006)

D.      Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan
1.      Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
2.      Meningkatkan mutu perinatal care
3.      Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
4.      Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
5.      Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
6.      Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
7.      Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
8.      Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
9.      Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna. (Rachmat, 2007)


BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan
            Bidan harus dapat mendeteksi sedini mungkin terhadap tanda-tanda  bahaya  pada  ibu hamil yang  mungkin akan terjadi, karena setiap wanita hamil tersebut beresiko mengalami komplikasi. Yang sudah barang tentu juga memerlukan kerjasama dari para ibu-ibu dan keluarganya,  yang  dimana jika tanda-tanda bahaya ini tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi, dapat mengakibatkan kematian ibu.
                     Tanda-tanda  bahaya  yang  harus  diwaspadai  selama  kehamilan antara lain:  Perdarahan, pervaginam, Sakit kepala yang hebat, Penglihatan kabur, Bengkak pada muka dan tangan,   Keluar cairan pervaginam,  Nyeri/ sakit  perut  yang  hebat, Gerakan  janin  tidak terasa.
                    Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang  Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.  Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan (hamil muda) atau pada pertengahan atau pada akhir kehamilan (hamil tua).

B.       Saran
1.      Selalu makan makanan yang mengandung gizi seimbang agar kebutuhan nutrisi ibu hamil dan janin dapat terpenuhi
2.      Lakukan pemeriksaan secara rutin dan berkala agar kesehatan ibu hamil dan janin dapat terpantau
3.      Segera periksakan kesehatan kandungan jika terjadi salah satu atau lebih dari gejala tanda bahaya kehamilan yang mungkin terjadi.



DAFTAR PUSTAKA

Ananta. 2009. Permasalah Pada Kehamilan Muda. Jakarta : Rineka Cipta

Kurniawan. 2008. Bahaya Yang Sering Terjadi Pada Kehamilan Muda. http://www.info-cyber-neth.com.id diakses tanggal 15 Maret 2010

Curtis,G.B.2002. Tanya Jawab Seputar Kehamilan. Jakarta.

Hanifa, W. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Kusmiyati, Y. DKK. 2008. Perawatan Ibu Hamil. Jakarta

Prawirohardjo, 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka

No comments:

Post a Comment