BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Hati adalah salah satu organ yang paling penting. Organ
ini berperan sebagai gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi.
Memerangi racun dalam tubuh seperti alkohol, menyaring produk-produk yang tidak
berguna lagi dari darah dan bertindak sebagai semacam pengaruh bagian tubuh
yang menjamin terjadinya keseimbangan zat-zat kimia dalam sistem itu.
Salah satu penyakit yang menyerang hati adalah penyakit
hapatitis. Istilah ” Hepatitis ” dipakai untuk semua jenis peradangan hati
(liver) disebabkan mulai dari virus atau obat-obatan. Virus yang menyebabkan
penyakit ini berada dalam cairan tubuh manusia yang sewaktu-waktu bisa
ditularkan keorang lain. Salah satu diantranya adalah virus Hepatitis B.
Hepatitis B yang merupakan peradangan hati yang bisa
berpotensi fatal, disebabkan infeksi virus hepatitis B, ibarat fenomena gunung
es. Hanya 20-30 persen yang terdeteksi. Lebih dari 70 persen tidak diketahui.
Padahal, 75 persen kasus hepatitis B berada di kawasan Asia Pasifik.
Mengingat hepatitis merupakan penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I), maka imunisasi Hepatitis B merupakan awal dimulainya
upaya pengendalian hepatitis di Indonesia. Imunisasi hepatitis B pada bayi baru
lahir atau birth dose menggunakan prefilled injection device sudah dilakukan
sejak 1997.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
Definisi Penyakit Hepatitis B?
2. Bagaimana
Deskripsi Mikroorganisme Penyebab Penyakit Hepatitis B?
3. Apa
Gejala Penyakit Hepatitis B?
4. Bagaiman
Cara Penularan Hepatitis B?
5. Bagaiman
Pemeriksaan terhadap penderita Hepatitis B?
6. Bagaiman
Peran Bidan dalam Pencegahan Penyakit?
7. Jelaskan
Komplikasi!
C.
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
Mengetahui Definisi Penyakit Hepatitis B?
2. Untuk
Mengetahui Deskripsi Mikroorganisme Penyebab Penyakit Hepatitis B
3. Untuk
Mengetahui Gejala Penyakit Hepatitis B
4. Untuk
Mengetahui Cara Penularan Hepatitis B
5. Untuk
Mengetahui Pemeriksaan terhadap penderita Hepatitis B
6. Untuk
Mengetahui Peran Bidan dalam Pencegahan Penyakit Hepatitis B
7. Untuk
Mengetahui Komplikasi Hepatitis B
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Penyakit Hepatitis B
Hepatitis B merupakan infeksi pada hati yang disebabkan
oleh virus hepatitis B (HBV). Keadaan ini mengakibatkan perdangan dan
pembengkakan hati, dan kadang-kadang kerusakan hati yang nyata. Sering terjadi
bahwa penderita sama sekali tidak merasakan dan menyadari bahwa dirinya sedang
terinfeksin oleh virus, karena keluhan yang khas yaitu keluhan seperti flu
tidak berkembang segera, bahkan yidak muncul sama sekali. Seseorang bisa
terkena infeksi jika ia tidak imun terhadap virusb dan terpapar dengan darah
atau cairan tubuh dari penderita atau pengidap HBV.
B.
Deskripsi
Mikroorganisme Penyebab Penyakit Hepatitis B
Penyakit hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus. Virus
yang bernama Hepadnaviridae ini merupakan virus DNA, yang berarti bahwa virus
ini adalah material genetika yang diciptakan oleh asam deoksiribonukleat.
Mikroorganisme penyebab penyakit hepatitis B sering
disebut HBV. Virus DNA serat ganda parsial (partially double stranded), panjang
genom sekitar 3200 pasangan basa. Mempunyai envelope/selubung. Di dalam darah
penderita hepatitis B akut ditemui bentuk partikel virus, yaitu :
1.
Sferikal pleomorfik, diameter 17-25 nm,
terdiri dari komponen selubung saja. Jumlahnya lebih banyak dari partikel
lainnya.
2.
Tubularr atau filamen, diameter 22-200
nm, juga komponen selubung.
3.
Partikel virion lengkap atau partikel
Dane, terdiri dari genom HBV dan selubung, diameter 42 nm.
Protein yang dibuat oleh virus ini yang bersifat
antigenik serta memberi gambaran tentang keadaan penyakit adalah:
1.
Antigen permukaan/surface antigen/HbsAg,
bnerasal dari selubung. Antigen yang semata-mata disandi oleh gen D disebut
sebagai mayor protein, yang oleh daerah pre-S2 dinamakan middle protein dan
yang oleh Pre-S1 disebut large protein.
2.
Antigen core/ core antigen HbsAg,
disandi oleh daerah core.
3.
Antigen e/ e antigen/HbsAg, disandi oleh
gen pre-core.
Gambar hepatitis B
virus
C.
Gejala
Penyakit
Pada umumnya, gejala penyakit Hepatitis B ringan. Gejala
tersebut dapat berupa selera makan hilang, rasa tidak enak di perut, mual
sampai muntah, demam ringan, kadang-kadang disertai nyeri sendi dan bengkak
pada perut kanan atas. Setelah satu minggu akan timbul gejala utama seperti bagian putih pada mata tampak kuning,
kulit seluruh tubuh tampak kuning dan air seni berwarna seperti teh.
Hepatitis B kronis merupakan penyakit nekroinflamasi
kronis hati yang disebabkan oleh infeksi Virus Hepatitis B persisten. Hepatituis
B kronis ditandai dengan HBsAg positif (>6 bulan) di dalam serum, tingginya
kadar HBV DNA dan berlangsungnya proses nekroinflamasi kronis hati. Carrier
HBsAg inaktif diartikan sebagai infeksi HBV persisten hati tanpa
nekroinflamasi. Sedangkan Hepatitis B kronis eksaserbasi adalah keadaan klinis
yang ditandai dengan peningkatan peningkatan intermiten ALT>10 kali batas
atas normal (BANN).
Gejala-Hepatitis
D.
Cara
Penularan
Penularan virus
Hepatitis B bisa melalui berbagai cara, sebagai berikut :
a)
Melalui darah : Virus hepatitis B
ditemukan terutama dalam darah, dan ditularkan melalui darah yang tercemar.
Tidak seperti hepatitis A, virus hepatitis B tidak ditemukan dalam air seni,
keringat atau kotoran, meskipun virus hepatitis B terdapat dalam cairan tubuh
lainnya seperti air mani dan air liur. Pada umumnya hepatitis B menular melalui
transfusi darah yang terkontaminasi. Kini semua darah yang akan dipakai untuk
transfusi diteliti untuk menyaring virus hepatitis B.
b)
Melalui jarum suntik : Virus tersebut
juga disebarkan melalui jarum suntik yang terkontaminasi dengan darah. Para
pekerja kesehatan yang memakai jarum suntik dalam tugas mereka dan secara tidak
sengaja tertusuk jarum adalah mereka yang beresiko, sebagaimana juga pemakaian
obat bius yang memakai jarum suntik secara bersama-sama.
c)
Jarum tato atau akupuntur yang
terkontaminasi juga merupakan sumber penularan.
d)
Melalaui hubungan seksual : Virus
hepatitis B dapat ditularkan melalui hubungan seks. Orang heteroseksual yang
memiliki banyak pasangan dan lelaki homoseksual memiliki risiko terbesar.
e)
Melalui kelahiran : Virus dapat
ditularkan dari ibu ke bayi pada saat atau sekitar waktu kelahiran (yang
disebut penularan vertikal). Ini merupakan hal umum di negara-negara seperti
Cina atau banyak negara di Asia Tenggara dimana penularan hepatitis B amatlah
lazim.
Mereka yang hidup atau bekerja dengan pembawa virus
hepatitis B menahun memiliki risiko penularan yang kecil, kecuali melalui
hubungan seksual.
E.
Pemeriksaan
Ada tiga pemeriksaan standar yang biasa digunakan untuk
menegakkan diagnosa infeksi hepatitis B yaitu:
1. HBsAg
(hepatitis B surface antigen) adalah satu dari penanda yang muncul dalam serum
selama infeksi dan dapat dideteksi 2-8 minggu sebelum munculnya kelainan
kimiawi dalam hati atau terjadinya jaundice (penyakit kuning). Jika HBsAg
berada dalam darah lebih dari 6 bulan berarti terjadi infeksi kronis.
Pemeriksaan HBsAg bisa mendeteksi 90% infeksi akut.
Fungsi dari pemeriksaan HBsAg
diantaranya :
ü indikator
paling penting adanya infeksi virus hepatitis B
ü mendiagnosa
infeksi hepatitis akut dan kronik
ü tes
penapisan (skrining) darah dan produk darah (serum, platelet, dll)
ü skrining
kehamilan
2. Anti
HBs (antobodi terhadap hepatitis B surface antigen): jika hasilnya
“reaktif/positif” menunjukkan adanya kekebalan terhadap infeksi virus hepatitis
B yang berasal dari vaksinasi ataupun proses penyembuhan masa lampau.
3. Anti
HBc (antibodi terhadap antigen inti hepatitis B), terdiri dari 2 tipe yaitu
Anti HBc IgM dan anti HBc IgG.
Anti HBc IgM :
ü muncul
2 minggu setelah HBsAg terdeteksi dan bertahan hingga 6 bulan
ü berperan
pada core window (fase jendela yaitu saat dimana HBsAg sudah hilang tetapi anti
–HBs belum muncul.
ü Anti
HBc IgG : -muncul sebelum anti Hbc IgM hilang
ü terdeteksi
pada hepatitis akut dan kronik
ü tidak
mempunyai efek protektif Interpretasi
hasil positif anti-HBc tergantung hasil pemeriksaan HBsAg dan Anti HBs.
F.
Peran
Bidan dalam Pencegahan Penyakit
Pengobatan penyakit Hepatitis B memang bukan tugas dan
wewenang bidan, tetapi bidan bisa melakukan pencegahan Hepatitis B dengan
melakukan imunisasi pada anak usia balita (1-5 tahun), dengan memberikan vaksin
Hepatitis B yang berasal dari protein khusus kuman Hepatitis B. Diberikan
dengan cara disuntikan secara intramuscular dengan membentuk sudut 450 – 600,
dibagian paha sebelah luar (otot vastus lateralis) 3 kali suntikan dosis 0,5
cc.
G.
Komplikasi
Hepatitis merupakan salah satu penyakit yang menjadi awal
mula timbulnya penyakit yang mengganggu fungsi organ hati. Hepatitis merupakan
jenis penyakit yang dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Sebenarnya
penyakit hepatitis ini tidak cukup berbahaya apabila mendapat penangganan
secara cepat dan sesuai dengan standar prosedur pengobatan yakni dengan cara
pemberian vaksinasi.
Banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya hepatitis.
Berikut akan diulas beberapa faktor kompilikasi lainnya yang dapat menyebabkan
hepatitis itu dapat terjadi, diantaranya:
1. Hepatitis
yang diakibat mengkonsumsi alcohol
Telah
diketahui bahawa minuman beralkohol dengan segala jenis dan merk mengandung
bahan atau zat kimia yang tentunya dapat merusak fungsi organ tubuh salah
satunya organ hati. Dengan kandungan bahan atau zat kimia yang terkandung dalam
alkohol dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi organ hati.
Zat
kimia yang tertelan dan mengendap dalam tubuh akan terurai dan zat kimia
kemudian akan menyebar dan masuk ke seluruh jaringan tubuh yang bersifat racun
dan merusak sel-sel dari fungsi kerja organ hati. Untuk itulah disarankan untuk
tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dengan segala jenis yang hanya
menyebabkan kerusakan dan menjadi sebuah sumber penyakit.
2. Hepatitis
akibat dari konsumsi obat-obatan atau zat kimia
Zat
kimia yang terkandung dalam obat dapat menyebabkan timbulnya masalah yang cukup
serius yang kemudian akan mengakibatkan reaksi kimia yang dapat melukai dan
menjadi infeksi virus hepatitis. Reaksi yang timbul dari obat-obat kimia akan
berlangsung secara bertahap dan terdeteksi dalam kurun waktu 2-6 minggu setelah
pemakaian obat. Namun gejala dan reaksi kimia dari konsumsi obat akan
menghilang apabila konsumsi atau pembrian obat dihentikan. Namun adapula yang
sudah mengakibatkan kerusakan fungsi dari organ hati yang cukup serius dan
sudah terlanjur parah.
Berikut
ini ada beberapa jenis obat yang berhubungan langsung dan memberi pengaruh pada
fungsi organ hati dan sel-sel hati (liver) antara lain :
a. Haloten,
merupakan jenis obat yang biasa digunakan sebagai obat bius.
b. Isoniasid,
merupakan jenis obat antibiotik untuk penyakit TBC.
c. Metildopa,
merupakan jenis obat anti hipertensi
d. Fenitoin
dan Asam Valproat, merupakan jenis obat yang biasa digunakan sebagai obat anti
epilepsi atau ayan.
e. Parasetamol,
merupakan jenis obat yang biasa diberikan dalam resep dokter sebagai pereda dan
penurun demam. Parasetamol adalah jenis obat yang aman, jika dikonsumsi dalam
dosis yang tepat. Namun jika berlebihan akan menyebabkan sirosis (kerusakan
hati) yang cukup parah bahkan sampai menyebabkan kematian.
f. Selain
jenis obat diatas adapula jenis obat lainnya yang dapat merusak fungsi hati,
seperti alfatoksin, arsen, karboijn tetraklorida, tembaga dan vinil klorida.
3. Hepatitis
akibat komplikasi penyakit lain
Beberapa
penyakit ataupun gangguan metabolisme tubuh juga dapat menyebabkan komplikasi
pada hati (liver), seperti diabetes mellitus, hiperlipidemia (kelebihan kadar
lemak dalam darah) dan obesitas (kegemukan) juga memberi dampak pada timbulnya
penyakit hati (liver).
Ketiga
penyebab tersebut dapat memberi beban pada fungsi dan kinerja hati untuk
memproses metabolisme lemak. Kemudian akan timbul gangguan pada fungsi organ
hati misalnya kebocoran sel-sel hati yang kemudian berlanjut pada kerusakan dan
terjadi peradagan hati yang disebut dengan Steathepatitis. Steathepatitis ini
umumnya disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup yang salah menjadi penyebab
awal dari steathepatitis.
Penyebab
penyakit hati atau liver ini harus segera ditangani dimulai dari penangganan
terhadap dari 3 penyakit yang dapat menyertai penyebab timbulnya penyakit
gangguan fungsi hati seperti yang disebutkan. Langkah pertama adalah mengatasi
penyakit diabetes mellitus dengan melakukan pengobatan diet rendah gula,
pemberian insulin atau obat anti diabetes.
Bagi
penderita hiperlipidemia atau kelebihan kadar lemak dalam darah dapat melakukan
pengobatan dengan mengikuti diet makanan rendah lemak dan konsumsi obat penurun
kadar lemak (hipolipidemik). Terakhir untuk obesitas dengan mengikuti program
penurunan berat badan dengan cara yang sehat secara bertahap.
Apabila
ketiga penyakit tersebut dapat ditangani, mengecilkan kemungkinan dari resiko terserang
penyakit gangguan pada fungsi organ hati.
4. Hepatitis
autoimun (sistem kekebalan tubuh yang karena kelainan genetik)
Sistem
kekebalan tubuh karena kelainan genetik yang dapat beresiko menyerang sel atau
jaringan organ hati (liver). Selain karena faktor kelainan genetik dapat pula
diakibatkan karena adanya virus ataupun zat kimia tertentu.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Menurut world heath organization (WHO) dalam Depkes RI
(2010) memperkirakan lebih dari dua miliar penduduk dunia terinfeksi hepatitis
B dengan angka kematian 250 ribu orang per tahun dan 170 juta penduduk dunia
mengidap hepatitis C dengan tingkat kematian 350 ribu orang per tahun.
Indonesia, merupakan negara dengan prevalensi hepatitis B dengan tingkat
endemisitas tinggi, yaitu lebih dari 8 persen dimana 1,5 juta orang Indonesia
berpotensi mengidap kanker hati (liver cancer).
Hepatitis B (penyakit
kuning) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang merusak
hati. Penyakit ini bisa menjadi kronis dan menimbulkan pengerasan hati
(Cirrhosis Hepatis), kanker hati (Hepato Cellular Carsinoma) dan menimbulkan
kematian. Infeksi pada anak biasanya tidak menimbulkan gejala.
Cara pencegahan:
® Imunisasi
Usaha untuk memberikan kekebalan aktif
pada bayi dan anak terhadap penyakit tertentu dengan cara pemberian vaksin
yaitu kuman penyebab penyakit yang telah dilemahkan.
® Hindari
aktivitas sex dengan berganti-ganti pasangan.
® Hindari
mendapat donor darah yang tidak resmi.
® Hindari
menggunakan jarum suntik bekas.
B.
Saran
Dari uraian diatas, penulis menyarankan kepada masyarakat
untuk selalu menjaga kesehatan kebersihan sanitasi lingkungan serta memberikan
imunisasi Vaksin Hepatitis B Rekombinan dan Vaksin DPT-HB.tepat sesuai
rekomendasi jadwal yang diberikan agar pemberantasan penyakit yang ditularkan
lewat parenteral (darah) khususnya penyakit Hepatitis B bisa tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Sievert,
William, Melvyn G. Korman, Terry Bolin. (2010). Segala Sesuatu tentang Hepatitis.
Jakarta: Arcar.
Sulaiman,
Andri Sanityoso, dkk. (2010). Pendekatan
Terkini Hepatitis B dan C dalam
Praktik Klinis Sehari-hari. Jakarta: Sagung Seto.
Syahrurachman,
Agus, dkk. (1993). Mikrobiologi
Kedokteran. Jakarta: Binarupa Aksara.
Www.google.com
Www.wikipedia.com
There are some natural remedies that can be used in the prevention and eliminate diabetes totally. However, the single most important aspect of a diabetes control plan is adopting a wholesome life style Inner Peace, Nutritious and Healthy Diet, and Regular Physical Exercise. A state of inner peace and self-contentment is essential to enjoying a good physical health and overall well-being. The inner peace and self contentment is a just a state of mind.People with diabetes diseases often use complementary and alternative medicine. I diagnosed diabetes in 2010. Was at work feeling unusually tired and sleepy. I borrowed a cyclometer from a co-worker and tested at 760. Went immediately to my doctor and he gave me prescriptions like: Insulin ,Sulfonamides,Thiazolidinediones but Could not get the cure rather to reduce the pain but bring back the pain again. i found a woman testimony name Comfort online how Dr Akhigbe cure her HIV and I also contacted the doctor and after I took his medication as instructed, I am now completely free from diabetes by doctor Akhigbe herbal medicine.So diabetes patients reading this testimony to contact his email drrealakhigbe@gmail.com or his Number +2348142454860 He also use his herbal herbs to diseases like:SPIDER BITE, SCHIZOPHRENIA, LUPUS,EXTERNAL INFECTION, COMMON COLD, JOINT PAIN, EPILEPSY,STROKE,TUBERCULOSIS ,STOMACH DISEASE. ECZEMA, PROGENITOR, EATING DISORDER, LOWER RESPIRATORY INFECTION, DIABETICS,HERPES,HIV/AIDS, ;ALS, CANCER , MENINGITIS,HEPATITIS A AND B,ASTHMA, HEART DISEASE, CHRONIC DISEASE. NAUSEA VOMITING OR DIARRHEA,KIDNEY DISEASE. HEARING LOSSDr Akhigbe is a good man and he heal anybody that comes to him. here is email drrealakhigbe@gmail.com and his Number +2349010754824
ReplyDelete