Saturday, May 30, 2015

MAKALAH HEPATITIS B



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
            Hati adalah salah satu organ yang paling penting. Organ ini berperan sebagai gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam tubuh seperti alkohol, menyaring produk-produk yang tidak berguna lagi dari darah dan bertindak sebagai semacam pengaruh bagian tubuh yang menjamin terjadinya keseimbangan zat-zat kimia dalam sistem itu.
            Salah satu penyakit yang menyerang hati adalah penyakit hapatitis. Istilah ” Hepatitis ” dipakai untuk semua jenis peradangan hati (liver) disebabkan mulai dari virus atau obat-obatan. Virus yang menyebabkan penyakit ini berada dalam cairan tubuh manusia yang sewaktu-waktu bisa ditularkan keorang lain. Salah satu diantranya adalah virus Hepatitis B.
            Hepatitis B yang merupakan peradangan hati yang bisa berpotensi fatal, disebabkan infeksi virus hepatitis B, ibarat fenomena gunung es. Hanya 20-30 persen yang terdeteksi. Lebih dari 70 persen tidak diketahui. Padahal, 75 persen kasus hepatitis B berada di kawasan Asia Pasifik.
            Mengingat hepatitis merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), maka imunisasi Hepatitis B merupakan awal dimulainya upaya pengendalian hepatitis di Indonesia. Imunisasi hepatitis B pada bayi baru lahir atau birth dose menggunakan prefilled injection device sudah dilakukan sejak 1997.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Definisi Penyakit Hepatitis B?
2.      Bagaimana Deskripsi Mikroorganisme Penyebab Penyakit Hepatitis B?
3.      Apa Gejala Penyakit Hepatitis B?
4.      Bagaiman Cara Penularan Hepatitis B?
5.      Bagaiman Pemeriksaan terhadap penderita Hepatitis B?
6.      Bagaiman Peran Bidan dalam Pencegahan Penyakit?
7.      Jelaskan Komplikasi!

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk Mengetahui Definisi Penyakit Hepatitis B?
2.      Untuk Mengetahui Deskripsi Mikroorganisme Penyebab Penyakit Hepatitis B
3.      Untuk Mengetahui Gejala Penyakit Hepatitis B
4.      Untuk Mengetahui Cara Penularan Hepatitis B
5.      Untuk Mengetahui Pemeriksaan terhadap penderita Hepatitis B
6.      Untuk Mengetahui Peran Bidan dalam Pencegahan Penyakit Hepatitis B
7.      Untuk Mengetahui Komplikasi Hepatitis B



















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Penyakit Hepatitis B
            Hepatitis B merupakan infeksi pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Keadaan ini mengakibatkan perdangan dan pembengkakan hati, dan kadang-kadang kerusakan hati yang nyata. Sering terjadi bahwa penderita sama sekali tidak merasakan dan menyadari bahwa dirinya sedang terinfeksin oleh virus, karena keluhan yang khas yaitu keluhan seperti flu tidak berkembang segera, bahkan yidak muncul sama sekali. Seseorang bisa terkena infeksi jika ia tidak imun terhadap virusb dan terpapar dengan darah atau cairan tubuh dari penderita atau pengidap HBV.

B.     Deskripsi Mikroorganisme Penyebab Penyakit Hepatitis B
            Penyakit hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus. Virus yang bernama Hepadnaviridae ini merupakan virus DNA, yang berarti bahwa virus ini adalah material genetika yang diciptakan oleh asam deoksiribonukleat.
            Mikroorganisme penyebab penyakit hepatitis B sering disebut HBV. Virus DNA serat ganda parsial (partially double stranded), panjang genom sekitar 3200 pasangan basa. Mempunyai envelope/selubung. Di dalam darah penderita hepatitis B akut ditemui bentuk partikel virus, yaitu :
1.        Sferikal pleomorfik, diameter 17-25 nm, terdiri dari komponen selubung saja. Jumlahnya lebih banyak dari partikel lainnya.
2.        Tubularr atau filamen, diameter 22-200 nm, juga komponen selubung.
3.        Partikel virion lengkap atau partikel Dane, terdiri dari genom HBV dan selubung, diameter 42 nm.
            Protein yang dibuat oleh virus ini yang bersifat antigenik serta memberi gambaran tentang keadaan penyakit adalah:
1.        Antigen permukaan/surface antigen/HbsAg, bnerasal dari selubung. Antigen yang semata-mata disandi oleh gen D disebut sebagai mayor protein, yang oleh daerah pre-S2 dinamakan middle protein dan yang oleh Pre-S1 disebut large protein.
2.        Antigen core/ core antigen HbsAg, disandi oleh daerah core.
3.        Antigen e/ e antigen/HbsAg, disandi oleh gen pre-core.

http://penyakithepatitisb.com/wp-content/uploads/2012/09/hepatitis-b-virus.jpg
Gambar hepatitis B virus

C.    Gejala Penyakit
            Pada umumnya, gejala penyakit Hepatitis B ringan. Gejala tersebut dapat berupa selera makan hilang, rasa tidak enak di perut, mual sampai muntah, demam ringan, kadang-kadang disertai nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas. Setelah satu minggu akan timbul gejala utama  seperti bagian putih pada mata tampak kuning, kulit seluruh tubuh tampak kuning dan air seni berwarna seperti teh.
            Hepatitis B kronis merupakan penyakit nekroinflamasi kronis hati yang disebabkan oleh infeksi Virus Hepatitis B persisten. Hepatituis B kronis ditandai dengan HBsAg positif (>6 bulan) di dalam serum, tingginya kadar HBV DNA dan berlangsungnya proses nekroinflamasi kronis hati. Carrier HBsAg inaktif diartikan sebagai infeksi HBV persisten hati tanpa nekroinflamasi. Sedangkan Hepatitis B kronis eksaserbasi adalah keadaan klinis yang ditandai dengan peningkatan peningkatan intermiten ALT>10 kali batas atas normal (BANN).


http://rumahvaksinasi.net/wp-content/uploads/2013/12/gejala-hepatitis-b.jpgGejala-Hepatitis

D.    Cara Penularan
Penularan virus Hepatitis B bisa melalui berbagai cara, sebagai berikut :
a)      Melalui darah : Virus hepatitis B ditemukan terutama dalam darah, dan ditularkan melalui darah yang tercemar. Tidak seperti hepatitis A, virus hepatitis B tidak ditemukan dalam air seni, keringat atau kotoran, meskipun virus hepatitis B terdapat dalam cairan tubuh lainnya seperti air mani dan air liur. Pada umumnya hepatitis B menular melalui transfusi darah yang terkontaminasi. Kini semua darah yang akan dipakai untuk transfusi diteliti untuk menyaring virus hepatitis B.
b)      Melalui jarum suntik : Virus tersebut juga disebarkan melalui jarum suntik yang terkontaminasi dengan darah. Para pekerja kesehatan yang memakai jarum suntik dalam tugas mereka dan secara tidak sengaja tertusuk jarum adalah mereka yang beresiko, sebagaimana juga pemakaian obat bius yang memakai jarum suntik secara bersama-sama.
c)      Jarum tato atau akupuntur yang terkontaminasi juga merupakan sumber penularan.
d)     Melalaui hubungan seksual : Virus hepatitis B dapat ditularkan melalui hubungan seks. Orang heteroseksual yang memiliki banyak pasangan dan lelaki homoseksual memiliki risiko terbesar.
e)      Melalui kelahiran : Virus dapat ditularkan dari ibu ke bayi pada saat atau sekitar waktu kelahiran (yang disebut penularan vertikal). Ini merupakan hal umum di negara-negara seperti Cina atau banyak negara di Asia Tenggara dimana penularan hepatitis B amatlah lazim.
            Mereka yang hidup atau bekerja dengan pembawa virus hepatitis B menahun memiliki risiko penularan yang kecil, kecuali melalui hubungan seksual.

E.     Pemeriksaan
            Ada tiga pemeriksaan standar yang biasa digunakan untuk menegakkan diagnosa infeksi hepatitis B yaitu:
1.      HBsAg (hepatitis B surface antigen) adalah satu dari penanda yang muncul dalam serum selama infeksi dan dapat dideteksi 2-8 minggu sebelum munculnya kelainan kimiawi dalam hati atau terjadinya jaundice (penyakit kuning). Jika HBsAg berada dalam darah lebih dari 6 bulan berarti terjadi infeksi kronis. Pemeriksaan HBsAg bisa mendeteksi 90% infeksi akut.
Fungsi dari pemeriksaan HBsAg diantaranya :
ü  indikator paling penting adanya infeksi virus hepatitis B
ü  mendiagnosa infeksi hepatitis akut dan kronik
ü  tes penapisan (skrining) darah dan produk darah (serum, platelet, dll)
ü  skrining kehamilan

2.      Anti HBs (antobodi terhadap hepatitis B surface antigen): jika hasilnya “reaktif/positif” menunjukkan adanya kekebalan terhadap infeksi virus hepatitis B yang berasal dari vaksinasi ataupun proses penyembuhan masa lampau.
3.      Anti HBc (antibodi terhadap antigen inti hepatitis B), terdiri dari 2 tipe yaitu Anti HBc IgM dan anti HBc IgG.                                               
Anti HBc IgM :
ü  muncul 2 minggu setelah HBsAg terdeteksi dan bertahan hingga 6 bulan                               
ü  berperan pada core window (fase jendela yaitu saat dimana HBsAg sudah hilang tetapi anti –HBs belum muncul.
ü  Anti HBc IgG : -muncul sebelum anti Hbc IgM hilang                               
ü  terdeteksi pada hepatitis akut dan kronik                                                     
ü  tidak mempunyai efek protektif  Interpretasi hasil positif anti-HBc tergantung hasil pemeriksaan HBsAg dan Anti HBs.          
                           
F.     Peran Bidan dalam Pencegahan Penyakit
            Pengobatan penyakit Hepatitis B memang bukan tugas dan wewenang bidan, tetapi bidan bisa melakukan pencegahan Hepatitis B dengan melakukan imunisasi pada anak usia balita (1-5 tahun), dengan memberikan vaksin Hepatitis B yang berasal dari protein khusus kuman Hepatitis B. Diberikan dengan cara disuntikan secara intramuscular dengan membentuk sudut 450 – 600, dibagian paha sebelah luar (otot vastus lateralis) 3 kali suntikan dosis 0,5 cc.

G.    Komplikasi
            Hepatitis merupakan salah satu penyakit yang menjadi awal mula timbulnya penyakit yang mengganggu fungsi organ hati. Hepatitis merupakan jenis penyakit yang dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Sebenarnya penyakit hepatitis ini tidak cukup berbahaya apabila mendapat penangganan secara cepat dan sesuai dengan standar prosedur pengobatan yakni dengan cara pemberian vaksinasi.
            Banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya hepatitis. Berikut akan diulas beberapa faktor kompilikasi lainnya yang dapat menyebabkan hepatitis itu dapat terjadi, diantaranya:

1.      Hepatitis yang diakibat mengkonsumsi alcohol
     Telah diketahui bahawa minuman beralkohol dengan segala jenis dan merk mengandung bahan atau zat kimia yang tentunya dapat merusak fungsi organ tubuh salah satunya organ hati. Dengan kandungan bahan atau zat kimia yang terkandung dalam alkohol dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi organ hati.
     Zat kimia yang tertelan dan mengendap dalam tubuh akan terurai dan zat kimia kemudian akan menyebar dan masuk ke seluruh jaringan tubuh yang bersifat racun dan merusak sel-sel dari fungsi kerja organ hati. Untuk itulah disarankan untuk tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dengan segala jenis yang hanya menyebabkan kerusakan dan menjadi sebuah sumber penyakit.

2.      Hepatitis akibat dari konsumsi obat-obatan atau zat kimia
     Zat kimia yang terkandung dalam obat dapat menyebabkan timbulnya masalah yang cukup serius yang kemudian akan mengakibatkan reaksi kimia yang dapat melukai dan menjadi infeksi virus hepatitis. Reaksi yang timbul dari obat-obat kimia akan berlangsung secara bertahap dan terdeteksi dalam kurun waktu 2-6 minggu setelah pemakaian obat. Namun gejala dan reaksi kimia dari konsumsi obat akan menghilang apabila konsumsi atau pembrian obat dihentikan. Namun adapula yang sudah mengakibatkan kerusakan fungsi dari organ hati yang cukup serius dan sudah terlanjur parah.
     Berikut ini ada beberapa jenis obat yang berhubungan langsung dan memberi pengaruh pada fungsi organ hati dan sel-sel hati (liver) antara lain :
a.       Haloten, merupakan jenis obat yang biasa digunakan sebagai obat bius.
b.      Isoniasid, merupakan jenis obat antibiotik untuk penyakit TBC.
c.       Metildopa, merupakan jenis obat anti hipertensi
d.      Fenitoin dan Asam Valproat, merupakan jenis obat yang biasa digunakan sebagai obat anti epilepsi atau ayan.
e.       Parasetamol, merupakan jenis obat yang biasa diberikan dalam resep dokter sebagai pereda dan penurun demam. Parasetamol adalah jenis obat yang aman, jika dikonsumsi dalam dosis yang tepat. Namun jika berlebihan akan menyebabkan sirosis (kerusakan hati) yang cukup parah bahkan sampai menyebabkan kematian.
f.       Selain jenis obat diatas adapula jenis obat lainnya yang dapat merusak fungsi hati, seperti alfatoksin, arsen, karboijn tetraklorida, tembaga dan vinil klorida.

3.      Hepatitis akibat komplikasi penyakit lain
     Beberapa penyakit ataupun gangguan metabolisme tubuh juga dapat menyebabkan komplikasi pada hati (liver), seperti diabetes mellitus, hiperlipidemia (kelebihan kadar lemak dalam darah) dan obesitas (kegemukan) juga memberi dampak pada timbulnya penyakit hati (liver).
     Ketiga penyebab tersebut dapat memberi beban pada fungsi dan kinerja hati untuk memproses metabolisme lemak. Kemudian akan timbul gangguan pada fungsi organ hati misalnya kebocoran sel-sel hati yang kemudian berlanjut pada kerusakan dan terjadi peradagan hati yang disebut dengan Steathepatitis. Steathepatitis ini umumnya disebabkan oleh pola makan dan gaya hidup yang salah menjadi penyebab awal dari steathepatitis.
     Penyebab penyakit hati atau liver ini harus segera ditangani dimulai dari penangganan terhadap dari 3 penyakit yang dapat menyertai penyebab timbulnya penyakit gangguan fungsi hati seperti yang disebutkan. Langkah pertama adalah mengatasi penyakit diabetes mellitus dengan melakukan pengobatan diet rendah gula, pemberian insulin atau obat anti diabetes.
     Bagi penderita hiperlipidemia atau kelebihan kadar lemak dalam darah dapat melakukan pengobatan dengan mengikuti diet makanan rendah lemak dan konsumsi obat penurun kadar lemak (hipolipidemik). Terakhir untuk obesitas dengan mengikuti program penurunan berat badan dengan cara yang sehat secara bertahap.
     Apabila ketiga penyakit tersebut dapat ditangani, mengecilkan kemungkinan dari resiko terserang penyakit gangguan pada fungsi organ hati.

4.      Hepatitis autoimun (sistem kekebalan tubuh yang karena kelainan genetik)
     Sistem kekebalan tubuh karena kelainan genetik yang dapat beresiko menyerang sel atau jaringan organ hati (liver). Selain karena faktor kelainan genetik dapat pula diakibatkan karena adanya virus ataupun zat kimia tertentu.





















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
            Menurut world heath organization (WHO) dalam Depkes RI (2010) memperkirakan lebih dari dua miliar penduduk dunia terinfeksi hepatitis B dengan angka kematian 250 ribu orang per tahun dan 170 juta penduduk dunia mengidap hepatitis C dengan tingkat kematian 350 ribu orang per tahun. Indonesia, merupakan negara dengan prevalensi hepatitis B dengan tingkat endemisitas tinggi, yaitu lebih dari 8 persen dimana 1,5 juta orang Indonesia berpotensi mengidap kanker hati (liver cancer).
Hepatitis B (penyakit kuning) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang merusak hati. Penyakit ini bisa menjadi kronis dan menimbulkan pengerasan hati (Cirrhosis Hepatis), kanker hati (Hepato Cellular Carsinoma) dan menimbulkan kematian. Infeksi pada anak biasanya tidak menimbulkan gejala.
Cara pencegahan:
®    Imunisasi
Usaha untuk memberikan kekebalan aktif pada bayi dan anak terhadap penyakit tertentu dengan cara pemberian vaksin yaitu kuman penyebab penyakit yang telah dilemahkan.
®    Hindari aktivitas sex dengan berganti-ganti pasangan.
®    Hindari mendapat donor darah yang tidak resmi.
®    Hindari menggunakan jarum suntik bekas.

B.     Saran
            Dari uraian diatas, penulis menyarankan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan kebersihan sanitasi lingkungan serta memberikan imunisasi Vaksin Hepatitis B Rekombinan dan Vaksin DPT-HB.tepat sesuai rekomendasi jadwal yang diberikan agar pemberantasan penyakit yang ditularkan lewat parenteral (darah) khususnya penyakit Hepatitis B bisa tercapai.
DAFTAR PUSTAKA

Sievert, William, Melvyn G. Korman, Terry Bolin. (2010). Segala Sesuatu tentang Hepatitis. Jakarta: Arcar.

Sulaiman, Andri Sanityoso, dkk. (2010). Pendekatan Terkini Hepatitis B dan C      dalam Praktik Klinis Sehari-hari. Jakarta: Sagung Seto.

Syahrurachman, Agus, dkk. (1993). Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Binarupa    Aksara.

Www.google.com

Www.wikipedia.com


1 comment:

  1. There are some natural remedies that can be used in the prevention and eliminate diabetes totally. However, the single most important aspect of a diabetes control plan is adopting a wholesome life style Inner Peace, Nutritious and Healthy Diet, and Regular Physical Exercise. A state of inner peace and self-contentment is essential to enjoying a good physical health and overall well-being. The inner peace and self contentment is a just a state of mind.People with diabetes diseases often use complementary and alternative medicine. I diagnosed diabetes in 2010. Was at work feeling unusually tired and sleepy. I borrowed a cyclometer from a co-worker and tested at 760. Went immediately to my doctor and he gave me prescriptions like: Insulin ,Sulfonamides,Thiazolidinediones but Could not get the cure rather to reduce the pain but bring back the pain again. i found a woman testimony name Comfort online how Dr Akhigbe cure her HIV  and I also contacted the doctor and after I took his medication as instructed, I am now completely free from diabetes by doctor Akhigbe herbal medicine.So diabetes patients reading this testimony to contact his email     drrealakhigbe@gmail.com   or his Number   +2348142454860   He also use his herbal herbs to diseases like:SPIDER BITE, SCHIZOPHRENIA, LUPUS,EXTERNAL INFECTION, COMMON COLD, JOINT PAIN, EPILEPSY,STROKE,TUBERCULOSIS ,STOMACH DISEASE. ECZEMA, PROGENITOR, EATING DISORDER, LOWER RESPIRATORY INFECTION,  DIABETICS,HERPES,HIV/AIDS, ;ALS,  CANCER , MENINGITIS,HEPATITIS A AND B,ASTHMA, HEART DISEASE, CHRONIC DISEASE. NAUSEA VOMITING OR DIARRHEA,KIDNEY DISEASE. HEARING  LOSSDr Akhigbe is a good man and he heal anybody that comes to him. here is email    drrealakhigbe@gmail.com    and his Number +2349010754824

    ReplyDelete