Monday, July 7, 2014

MAKALAH URBANISASI


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.

B.  Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas dapat ditarik beberapa rumusan masalah antara lain :
a.     Apa definisi dari urbanisasi?
b.     Apa sebab akibat dari terjadinya urbanisasi ?
c.     Bagaimana perkembangan urbanisasi di indonesia ?
d.     Bagaimana hubungan antara urbanisasi dengan faktor ekonomi?
C.  Tujuan 
Adapun beberapa tujuan yang dapat diperoleh dari pembuatan makalah ini antara lain;
a.          Untuk mengetahui definisi urbanisasi
b.          Mengetahui dan memahami Faktor-Faktor yang menyebabkan terjadinya urbanisasi serta dampaknya
c.          Mengetahui perkembangan urbanisasi di indonesia dan hubungan antara faktor ekonomi dengan terjadinya urbanisasi


D.  Manfaat
Adapun manfaat beberapa manfaat penyusunan dari makalah ini, antara lain sebagai berikut:
a.          Memenuhi tuntutan tugas dari dosen.
b.          Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
c.          Dapat dijadikan sebagai referensi atau pedoman, untuk penelitian selanjutnya




BAB II
PEMBAHASAN
A.  Definisi urbanisasi
Sebenarnya apa arti dari urbanisasi? Kamus Besar Bahasa Indonesia  menyebutkan bahwa urbanisasi diartikan sebagai : 
1.      perpindahan penduduk secara berduyun-duyun dari desa (kota kecil, daerah) ke kota besar (pusat pemerintahan)
2.      perubahan sifat suatu tempat dari suasana (cara hidup dsb) desa ke suasana kota.
Urbanisani adalah berpindahnya penduduk dari desa ke kota, pada umumnya mereka bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan mengadu nasib dikota dan bertujuan untuk mencapai satu tingkat kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Urbanisasi mempunyai hubungan yang rapat dengan industrilisasi dan ekonomi, sosial dan alam sekitar. Industrilisasi merujuk kepada perubahan dalam sektor ekonomi sesebuah negara iaitu perubahan kegiatan ekonomi dari kegiatan yang berasaskan sumber pertanian kepada sektor pembuatan dan juga perkilangan sebagai sumber utama pendapatan.
Konsep urbanisasi sendiri dapat berubah-ubah menyesuaikan dengan kerangka pikirnya. Karena itu, Ningsih (2002) memberikan pertimbangan dalam rangka menemukan sebuah defenisi atau konsepsi urbanisasi, dimana pertimbangan ini didasarkan atas sifat yang dimiliki arti dan istilah urbanisasi, yaitu multi-sektoral dan kompleks, misalnya pertama. Dari segi demografi, urbanisasi ini dilihat sebagai suatu proses yang ditunjukkan melalui perubahan penyebaran penduduk dalam suatu wilayah. Masalah-masalah mengenai kepadatan penduduk berakibat lanjut terhadap masalah perumahan dan masalah kelebihan tenaga kerja menjadi masalah yang sangat merisaukan karena dapat menghambat pembangunan. Pemerintah secara khusus menangani masalah perumahan dengan diadakannya Kementerian Negara Perumahan Rakyat.
Kedua, dari segi ekonomi, urbanisasi adalah perubahan struktural dalam sektor mata pencaharian. Ini dapat dilihat dari banyaknya penduduk desa yang meninggalkan pekerjaannya di bidang pertanian, beralih bekerja menjadi buruh atau pekerja kasar yang sifatnya non agraris di kota. Masalah-masalah yang menyangkut mata pencaharian sektor informasi atau yang lebih dikenal dengan istilah pedagang kaki lima.
Ketiga, dalam pengertian sosiologi maka urbanisasi dapat dikaitkan dengan sikap hidup penduduk dalam lingkungan pedesaan yang mendapat pengaruh dari kehidupan kota. Dalam hal ini apakah mereka dapat bertahan pada cara hidup desa ataukah mereka mengikuti arus cara hidup orang kota yang belum mereka kenal.
B.  Sebab akibat dari urbanisasi
Demografi, ekonomi dan sosiologi menyebutkan bahwa urbanisasi memindahkan penduduk ke wilayah yang lebih berkembang akibat adanya pull factor. Namun untuk mencari penyebab dan akibat dari urbanisasi perlu diperhatikan terlebih dahulu pengertian atau dua definisi dari urbanisasi yang mempunyai sudut pandang geografis, karena dari dua defenisi berikut tercermin berbagai implikasi dari urbanisasi yakni :
1.      Urbanization studies the geographic concentration of population and non agricultural activities in urban environmental of varying size and form”.
2.      Urbanization studies the gegraphic diffusion of urban values and behavior and also organizations and institutions”.
Jika, yang pertama menunjukkan adanya pemusatan penduduk dan pemusatan kegiatan non agraris di daerah perkotaan dalam berbagai bentuk dan ukuran. Gejala ini bisa dikatakan merupakan hasil dari adanya faktor-faktor negatif dari daerah pedesaan dan faktor-faktor positif dari daerah perkotaan, yang menyebabkan proses urbanisasi berlangsung.
Akibatnya, persebaran penduduk menjadi tidak merata antara desa dengan kota yang akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu menjadi suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Dalam hal kependudukan, perpindahan manusia dari desa ke kota sendiri hanya merupakan salah satu penyebab urbanisasi. Karena itu perpindahan itu sendiri dapat dikategorikan menjadi 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk, Bedanya Migrasi penduduk lebih bermakna perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
Tjiptoherijanto (2008) dalam Urbanisasi, Mobilitas dan Perkembangan Perkotaan di Indonesia. menggambarkan bahwa urbanisasi pada umumnya telah dipahami secara luas namun demikian, mereka yang awam dengan ilmu kependudukan sering kali kurang tepat dalam memakai istilah tersebut. Karena dalam pengertian yang sesungguhnya, urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Sedangkan mereka yang awam dengan ilmu kependudukan seringkali mendefinisikan urbanisasi sebagai perpindahan penduduk dari desa ke kota. Padahal perpindahan penduduk dari desa ke kota hanya salah satu penyebab proses urbanisasi, di samping penyebab-penyebab lain seperti pertumbuhan alamiah penduduk perkotaan, perluasan wilayah, maupun perubahan status wilayah dari daerah pedesaan menjadi daerah perkotaan, dan semacamnya itu.


C.  Urbanisasi Kawasan Perkotaan di indonesia
urbanisasi pada dasarnya merupakan persentase penduduk perkotaan, karena itu Urbanisasi dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu pertumbuhan alami penduduk daerah perkotaan, migrasi dari daerah perdesaan ke daerah perkotaan, dan reklasifikasi desa perdesaan menjadi desa perkotaan. gambaran perkembangan tingkat migran dan ubanisasi di Indonesia pada umumnya dan DKI Jakarta pada khususnya.
Biro Pusat Statistik Indonesia menyebutkan bahwa pada tahun 1980 migran (penduduk yang bermigrasi) di Indonesia berjumlah 3,7 juta jiwa, dan angka tersebut meningkat menjadi 5,2 juta jiwa pada tahun 1990 dan sedikit menurun menjadi 4,3 juta jiwa pada periode 1990-1995. Dengan demikian secara kumulatif diketahui bahwa sampai tahun 1980, jumlah penduduk Indonesia yang pernah melakukan migrasi adalah 11,4 juta jiwa, sedangkan pada tahun 1990 angka tersebut meningkat menjadi 17,8 juta jiwa.
Lebih lanjut, data survei penduduk antarsensus (Supas) 1995 (yang dikutip dari Biro Pusat Statistik) memperlihatkan bahwa tingkat urbanisasi di Indonesia pada tahun 1995 adalah 35,91 persen yang berarti bahwa 35,91 persen penduduk Indonesia tinggal di daerah perkotaan. Tingkat ini telah meningkat dari sekitar 22,4 persen pada tahun 1980 yang lalu. Sebaliknya proporsi penduduk yang tinggal di daerah pedesaan menurun dari 77,6 persen pada tahun 1980 menjadi 64,09 persen pada tahun 1995.
Ada sedikit perbedaan antara mobilitas dan migrasi penduduk. Mobilitas penduduk didefinisikan sebagai perpindahan penduduk yang melewati batas administratif tingkat II, namun tidak berniat menetap di daerah yang baru. Sedangkan migrasi didefinisikan sebagai perpindahan penduduk yang melewati batas administratif tingkat II dan sekaligus berniat menetap di daerah yang baru tersebut. Di dalam pelaksanaan perhitungannya, data yang ada sampai saat ini baru merupakan data migrasi penduduk dan bukan data mobilitas penduduk. Di samping itu, data migrasi pun baru mencakup batasan daerah tingkat I. Dengan demikian, seseorang dikategorikan sebagai migran seumur hidup jika propinsi tempat tinggal orang tersebut sekarang ini, berbeda dengan propinsi dimana yang bersangkutan dilahirkan. Selain itu seseorang dikategorikan sebagai migran risen jika propinsi tempat tinggal sekarang berbeda dengan propinsi tempat tinggalnya lima tahun yang lalu.
D.  Hubungan antara faktor ekonomi dengan urbanisasi
Dalam kehidupan kota yang modern dan serba mewah merupakan salah satu daya tarik seseorang melakukan urbanisasi. Segala sesuatu yang mudah didapatkan diperkotaan mulai dari kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Daerah perkotaan juga mempunyai sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap seperti sarana pendidikan, kesehatan, transportasi, telekomunikasi, dll.
Tersedianya lapangan pekerjaan yang lebih banyak dan menjanjikan juga menjadi salah satu daya tarik orang melakukan urbanisasi dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga dapat meningkatkan tingkat perekonomian keluarganya. Sedangkan didaerah pedasaan lapangan pekerjaannya sangat terbatas dan seandainya ada penghasilan yang diperoleh untuk bekerja didesa tidak sebesar dengan penghasilan yang didapat bekerja di kota
Kota –kota besar merupakan kota tujuan arus urbanisasi, hal ini bisa kita pahami karena kota merupakan pusat pemerintahan, pusat industri, pusat perdagangan baik barang maupun jasa. Tujuan seseorang melakukan urbanisasi adalah untuk mengisi kekurangan tenaga kerja terutama disektor industri.karena industri merupakan yang paling banyak menyerap tenaga kerja.
Kota merupakan pusat penggerak perekonomian,adanya banyak peluang yang memungkinkan seseorang untuk melakukan kegiatan perdagangan,membuka lapangan usaha dll. karena dikota iklim perekonomiannya cukup stabil.hal ini seharusnya menjadi perhatian urbanisme sebagai salah satu alternative untuk mewujudkan impianya tentunya didukung dengan usaha keras dan modal usaha.
Urbanisani adalah berpindahnya penduduk dari desa ke kota, pada umumnya mereka bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan mengadu nasib dikota dan bertujuan untuk mencapai satu tingkat kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Urbanisasi mempunyai hubungan yang rapat dengan industrilisasi dan ekonomi, sosial dan alam sekitar. Industrilisasi merujuk kepada perubahan dalam sektor ekonomi sesebuah negara iaitu perubahan kegiatan ekonomi dari kegiatan yang berasaskan sumber pertanian kepada sektor pembuatan dan juga perkilangan sebagai sumber utama pendapatan.
Untuk dapat memahami lebih baik mengenai fungsi ekonomi sebagai faktor pendorong (pull factor) terjadinya proses urbanisasi, kita perlu memahami kaitan proses urbanisasi dengan ekonomi perkotaan. Ekonomi perkotaan sendiri secara luas merupakan isu-isu perkotaan seperti kejahatan, pendidikan, angkutan umum, perumahan, dan keuangan pemerintah daerah. Jika lebih sempitnya, ekonomi perkotaan dalam Urban Economics[5] adalah cabang ekonomi mikro yang mempelajari tata ruang perkotaan dan lokasi rumah tangga dan perusahaan.
Analisis ekonomi perkotaan banyak bergantung pada model tertentu tata ruang perkotaan, model kotamonocentric yang dirintis pada tahun 1960 oleh William Alonso, Richard Muth, dan Edwin Mills. Ketika kebanyakan teori ekonomi neoklasik tidak memperhitungkan hubungan spasial antara individu dan organisasi, ekonomi perkotaan lebih berfokus pada hubungan spasial ini untuk memahami motivasi ekonomi mendasari pembentukan, fungsi, dan perkembangan kota, termasuk proses urbanisasi tersebut.
Sejak pencetusannya pada 1964, model kota monocentric William Alonso sudah berbentuk cakramCentral Business District (CBD) dan wilayah pemukiman sekitarnya telah menjadi titik awal untuk analisis ekonomi perkotaan. Konsep Monocentricity sendiri menjadi lebih lemah dari waktu ke waktu karena perubahan teknologi, terutama karena pengaruh sistem transportasi yang lebih cepat dan lebih murah (yang memungkinkan penumpang untuk hidup jauh dari pekerjaan mereka di CBD) dan komunikasi (yang memungkinkan operasi back-office untuk pindah keluar dari CBD). Selain itu, penelitian terbaru juga telah berupaya untuk menjelaskan polycentricity dijelaskan di Edge City milik Joel Garreau. Beberapa pengaruh lain dari urbanisasi bagi bentuk perkotaan akan dijelaskan lebih jauh dalam model-model seperti faktor utilitas dari sewa lahan rata-rata yang dan fungsi ekonomi aglomerasi.
Pengaruh ekonomi yang mendorong terjadinya urbanisasi juga dijelaskan dalam teori-teori lokasi von Thünen, Alonso, Christaller, dan Lösch yang dimulai proses spasial ekonomi dalam buku Urban Dynamics and Growth oleh Capello & Nijkamp pada tahun 2004. Disebutkan bahwa keterbatasan alokasi sumber daya mendorong fenomena ekonomi untuk berlangsung melintasi ruang geografis, karena itu fokus alokasi sumber daya di seluruh ruang akan berkaitan langsung dengan faktor ekonomi.
Lebih jauh lagi, faktor ekonomi dianalisa oleh Arthur O’Sullivan mampu mempengaruhi wilayah regional yang lebih jauh lebih besar melalui proses urbanisasi. Karena itu tulisan ini akan mencoba mengevaluasi enam temayang disebutkan beliau mempengaruhi perkembangan suatu kota akibat pengaruh proses urbansasi yang muncul dari dorongan ekonomi, yaitu : kekuatan-kekuatan pasar dalam pengembangan kota, penggunaan lahan dalam kota, angkutan kota, masalah perkotaan dan kebijakan publik, perumahan dan kebijakan publik, dan pengeluaran pemerintah daerah dan pajak.







BAB III
PENUTUP
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dan implikasi penulisan sebagai berikut:
A.  Kesimpulan
Urbanisasi merupakan suatu proses persilangan antara masalah geografis dan manusia akibat pengaruh ekonomi. Ekonomi dipandang sebagai suatu dorongan, faktor major, yang menyebabkan proses-proses transformasi dan reformasi berlangsung. Kota sendiri mengalami perubahan akibat dorongan ekonomi tersebut, dimana salah satunya bergerak akibat proses urbanisasi itu tersebut.
B.  Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran-saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun, sangat diperlukan demi kesempurnaan makalah ini, atas perhatianya kami mengucapkan terima kasih.








DAFTAR PUSTAKA


No comments:

Post a Comment