PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paru
adalah struktur elastik yang dibungkus dalam sangkar thoraks, yang merupakan
suatu bilik udara kuat dengan dinding yang dapat menahan tekanan. Paru-paru ada
dua, merupakan alat pernafasan utama. Paru-paru mengisi rongga dada, terletak
disebelah kanan dan kiri dan ditengah
dipisahkan
oleh jantung beserta pembuluh darah besarnya dan struktur lainnya yang terletak
didalam mediastinum. Paru-paru (Bahasa Inggris: Lung, dari kata
Latin pulmones untuk paru-paru.) adalah organ utama pada sistem
pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran darah
(sirkulasi) dan juga sistem ekskresi. Fungsinya adalah untuk menukar oksigen
dari udara dengan karbon dioksida dari darah atau sering disebut “bernapas”.
Pada umumnya paru-paru terdapat pada hewan mamalia termasuk juga manusia.
B.
Rumusan Masalah
1.
Jelaskan pengertian
paru-paru ?
2.
Apa saja fungsi paru-paru ?
3.
Sebutkan bagian-bagian
paru-paru ?
4.
Apa saja yang tergolong
penyakit paru-paru ?
C. Tujuan
1.
Mengetahui pengertian
paru-paru
2.
Mengetahui fungsi-fungsi
paru-paru
3.
Mengetahui bagian-bagian
paru-paru
4.
Mengatahui berbagai macam
penyakit paru-paru
BAB
II
PEMBAHASAN
Paru-paru terletak di dalam rongga
dada (mediastinum), dilindungi oleh struktur tulang selangka. Rongga dada dan
perut dibatasi oleh suatu sekat disebut diafragma. Berat paru-paru kanan
sekitar 620 gram, sedangkan paru-paru kiri sekitar 560 gram. Masing-masing
paru-paru dipisahkan satu sama lain oleh jantung dan pembuluh-pembuluh besar
serta struktur-struktur lain di dalam rongga dada. Selaput yang membungkus
paru-paru disebut pleura. Paru-paru terbenam bebas dalam rongga pleuranya
sendiri. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang bernama pleura. Pleura dibagi menjadi
dua yaitu:
- Pleura visceral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru.
- Pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada luar.
Antara kedua pleura ini terdapat
ronggga (kavum) yang disebut kavum pleura. Pada keadaan normal, kavum pleura
ini hampa udara, sehingga paru-paru dapat berkembang kempis dan juga terdapat
sedikit cairan (eksudat) yang berguna untuk meminyaki permukaan pleura,
menghindari gesekan antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan bernafas.
Paru-paru kanan sedikit lebih besar
dari paru-paru kiri dan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas
(lobus superior), gelambir tengah (lobus medius), dan gelambir bawah (lobus
inferior). Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir
atas (lobus superior) dan gelambir bawah (lobus inferior). Tiap-tiap lobus
terdiri dari belahan yang lebih kecil bernama segmen. Paru-paru kiri mempunyai
sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dan lima buah
segmen pada inferior. Paru-paru kanan mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah
segmen pada lobus superior, dua buah segmen pada lobus medial, dan tiga buah
segmen pada lobus inferior. Tiap-tiap segmen ini masih terbagi lagi menjadi
belahan-belahan yang bernama lobulus. Diantara lobulus satu dengan yang lainnya
dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh darah getah bening dan saraf,
dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkeolus. Di dalam lobulus,
bronkeolus ini bercabang-cabang yang disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus
alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2 – 0,3 mm.
Paru-paru merupakan sebuah alat
tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung (gelembung hawa, alveoli, atau
alveolus). Pada gelembung inilah terjadi pertukaran udara di dalam darah, O2
masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah. Gelembung
alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel dan endotel. Jika dibentangkan luas
permukaannya ± 90m2. Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang lebih
700juta buah. Ukurannya bervariasi, tergantung lokasi anatomisnya, semakin
negatif tekanan intrapleura di apeks, ukuran alveolus akan semakin besar. Ada
dua tipe sel epitel alveolus. Tipe I berukuran besar, datar dan berbentuk
skuamosa, bertanggungjawab untuk pertukaran udara. Sedangkan tipe II, yaitu
pneumosit granular, tidak ikut serta dalam pertukaran udara. Sel-sel tipe II
inilah yang memproduksi surfaktan, yang melapisi alveolus dan mencegah kolapnya
alveolus.
B. Fungsi
Paru-Paru
Paru-paru berfungsi sebagai
pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh. Selain itu
masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya sebagai penjaga keseimbangan
asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan
mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh. Dalam sistem
ekskresi, fungsi
paru-paru adalah untuk mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Dalam sistem
pernapasan, fungsi
paru-paru adalah untuk proses pertukaran oksigen dan karbondioksida di dalam
darah. Dalam sistem peredaran darah, fungsi paru-paru adalah untuk membuang
karbondioksida di dalam darah dan menggantinya dengan oksigen.
Didalam paru-paru terjadi proses
pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel
darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan
dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan
dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.
C. Bagian-Bagian
Paru-Paru
Berikut adalah bagian-bagian
paru-paru. Semua penjelasannya menggunakan Bahasa Indonesia.
Berdasarkan gambar sistem pernapasan
tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa paru-paru terdiri dari:
- Trakea
- Bronkus
- Rongga pleura
- Paru-paru kanan
- Paru-paru kiri
- Tulang rusuk
- Otot intercosta
- Diafragma
Berikut adalah penjelasan dari
beberapa bagian penting paru-paru:
- Trachea atau batang tenggorokan berupa pipa tempat lalunya udara. Udara yang dihirup dari hidung dan mulut akan ditarik ke trachea menuju paru-paru.
- Bronchi merupakan batang yang menghubungkan paru-paru kanan dan kiri dengan trachea. Udara dari trachea akan di bawa keparu-paru lewat batang ini.
- Bronchioles merupakan cabang-cabang dari bronchi berupa tabung-tabung kecil yang jumlahnya sekitar 30.000 buah untuk satu paru-paru. Bronchioles ini akan membawa oksigen lebih jauh ke dalam paru-paru.
- Alveoli merupakan ujung dari bronchioles yang jumlahnya sekitar 600 juta pada paru-paru manusia dewasa. Pada aveoli ini oksigen akan didifusi menjadi karbondioksida yang diambil dari dalam darah.
D. Penyakit
Paru-Paru
1.
Pneumonia
(radang paru-paru)
Salah satu jenis-jenis penyakit
paru-paru yang berbahaya adalah pneumonia atau disebut juga dengan radang
paru-paru. Pneumonia dapat timbul di berbagai daerah di paru-paru. Pneumonia
lobar menyerang sebuah lobus atau potongan besar paru-paru. Pneumonia lobar
adalah bentuk pneumonia yang mempengaruhi area yang luas dan terus-menerus dari
lobus paru-paru.
Selain itu, ada juga yang disebut
bronkopneumonia yang menyerang seberkas jaringan di salah satu paru-paru atau
keduanya.
2.
Flu
burung
Flu burung atau avian influenza
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti
burung dan mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang
menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke
spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus ini dapat menular melalui
udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian,
virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan
hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri
perlu dijaga pula dengan mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan
pakaian juga perlu dijaga.
Virus dapat bertahan hidup pada suhu
dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus.
Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan
mentah.
Unggas sebaiknya tidak dipelihara di
dalam rumah atau ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari
perumahan untuk mengurangi risiko penularan.
Gejala umum yang dapat terjadi
adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin) perut. Perkembangan virus
dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan
pengobatan.
3.
Penyakit
Legionnaries
Jenis-jenis penyakit paru-paru
lainnya adalah legionnaries. Penyakit paru-paru yang satu ini disebabkan
bakteri legionella pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.
Penyebab penyakit legionnaries
adalah bakteri legionella, sebuah bakteri berbentuk batang yang ditemukan di
sebagian besar sumber air. Mereka dapat berlipat ganda sangat cepat. Mereka
terdapat di sistem pipa ledeng atau di mana pun yang air bisa menggenang.
Penyakit Legionnaire pertama kali
dijelaskan pada 1976 setelah terjadi wabah penyakit yang mirip penumonia berat
pada veteran perang di sebuah konvensi American legion. Penyakit ini lebih
banyak menyerang laki-laki.
4.
Flu
babi (Swine influenza)
Flu babi adalah kasus-kasus
influensa yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae yang biasanya menyerang
babi. Flu babi menginfeksi manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada
orang-orang yang bersentuhan dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus
penularan dari manusia ke manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi,
kekakuan pada sendi, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada
kematian
Menurut Pusat Pengawasan dan
Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala influensa ini mirip dengan
influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada
tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan
buang air besar dan muntah-muntah.
5.
Efusi
pleura
Cairan berlebih di dalam membran
berlapis ganda yang mengelilingi paru-paru disebut efusi pleura. Dua lapis
membran yang melapisi paru-paru atau pleura dilumasi oleh sedikit cairan yang
memungkinkan paru-paru mengembang dan berkontraksi dengan halus dalam dinding
dada. Infeksi seperti pneumonia dan tuberkulosis, gagal jantung, dan beberapa
kanker dapat menimbulkan pengumpulan cairan di antara pleura. Jumlahnya bisa
mencapai tiga liter yang menekan paru-paru.
6.
Faringitis
Faringitis adalah suatu penyakit
peradangan yang menyerang tenggorokkan atau faring. Kadang juga disebut sebagai
radang tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, pada saat
daya tahan tubuh lemah. Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila
karena terkena kuman. Kadangkala makan makanan yang sehat dengan buah-buahan
yang banyak, disertai dengan vitamin bisa menolong.
7.
Tuberkulosis
(TBC)
Jenis-jenis penyakit paru-paru
lainnya adalah Tuberkulosis atau disingkat TB merupakan penyakit yang
disebabkan oleh infeksi yang menyerang jaringan paru-paru. Penyebab seseorang
mengidap TB adalah bakteri mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar orang
memiliki mikroba TB di dalam tubuhnya, tapi mikroba ini hanya menyebabkan
penyakit di beberapa orang saja, biasanya jika imunitas atau kekebalan tubuh
orang itu menurun.
8.
Pneumotoraks
Pneumotoraks adalah penyakit yang
terdapat di selaput paru atau yang disebut pleura. Pneumotoraks terjadi jika
satu atau kedua membran pleura tertembus dan udara masuk ke dalam rongga pleura
menyebabkan paru-paru mengempis. Membran pleura dipisahkan oleh lapisan cairan
pleura sangat tipis yang melumasi gerakan mereka. Keseimbangan tekanan antara
dinding dada, lapisan pleura, dan jaringan paru-paru memungkinkan paru-paru
“terisap” ke dalam dinding dada.
Pada pneumotoraks, udara masuk ke
dalam rongga pleura. Keseimbangan tekanan pun berubah dan paru-paru mengempis.
Jika lebih banyak udara yang masuk ke dalam rongga tapi tidak dapat keluar,
tekanan di sekitar paru-paru semakin tinggi yang dapat mengancam jiwa.
Pneumotoraks spontan dapat terjadi
akibat pecahnya alveolus yang membesar secara abnormal di permukaan paru-paru
atau akibat kondisi paru-paru, seperti asma. Penyebab lain adalah patah tulang
rusuk dan luka dada.
9.
Emfisema
Emfisema disebabkan karena hilangnya
elastisitas alveolus. Alveolus adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam
paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan
dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari
paru-paru terperangkap didalamnya.
Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin
adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala emfisema:
- Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
- Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema.
Pencegahan dan solusi: Menghindari
asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti merokok
juga sangat penting.
10.
Asma
Jenis-jenis penyakit paru-paru
lainnya adalah Asma. Asma merupakan penyakit radang paru-paru yang menimbulkan
serangan sesak napas dan mengi yang berulang. Asma merupakan salah satu
kelainan paru-paru paling banyak dan bervariasi, menyerang satu dari empat anak
di beberapa daerah.
Otot dinding saluran udara
berkontraksi seperti kejang, menyebabkan saluran udara menyempit, sehingga
terjadi serangan sesak napas. Penyempitan diperburuk oleh sekresi lendir yang
berlebihan. Sebagian besar kasus terjadi di masa kanak-kanak dan biasanya
berkaitan dengan penyakit yang didasari oleh alergi seperti eksema dan keduanya
mempunyai faktor penyakit turunan.
11.
Penyakit
Paru-Paru Obstruktif Kronis
Penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK) mempunyai karakteristik keterbatasan jalan napas yang tidak sepenuhnya
reversibel. PPOK adalah kelainan jangka panjang di mana terjadi kerusakan
jaringan paru-paru secara progresif dengan sesak napas yang semakin berat. PPOK
terutama meliputi bronkitis kronis dan emfisema, dua kelainan yang biasanya
terjadi bersamaan.
12.
Bronkhitis
Bronkitis adalah suatu peradangan
pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).
Penyakit ini biasanya bersifat
ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada penderita yang
memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru)
dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius. Serangan bronkitis
berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran
pernafasan menahun.
13.
Bronkitis
Kronis
Peradangan kronis saluran udara
paru-paru biasanya disebabkan oleh rokok. Jarang sekali, infeksi akut yang
berulang menimbulkan bronkitis kronis. Pada bronkitis kronis, bronkus, saluran
udara utama menuju paru-paru, meradang, membengkak, dan menyempit akibat
iritasi oleh asap tembakau, infeksi berulang, atau paparan lama terhadap zat
polutan. Saluran udara yang meradang mulai menghasilkan dahak berlebihan,
awalnya menyebabkan batuk mengganggu di waktu lembap dan dingin, lalu berlanjut
sepanjang tahun.
14.
Emfisema
Emfisema adalah jenis penyakit paru
obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara (alveoli) di
paru-paru. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen yang diperlukan. Emfisema
membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak
napas. Penyebab paling umum adalah merokok.
15.
Penyakit
Paru Akibat Kerja
Asbestosis, silikosis, dan
pneumokoniosis disebabkan oleh menghirup partikel yang mengiritasi dan membuat
peradangan jaringan paru-paru, mengarah ke timbulnya fibrosis. Orang yang
berisiko tinggi menderita penyakit paru-paru akibat pekerjaan, adalah para pekerja
yang terpapar partikel beracun selama bertahun-tahun, misalnya para pekerja
tambang.
Pada penyakit paru-paru akibat
kerja, terdapat penebalan perlahan (fibrosis) jaringan paru-paru, yang akhirnya
menimbulkan pembentukan jaringan parut ireversibel.
16.
Silikosis
Silikosis adalah salah satu penyakit
paru akibat lingkungan kerja. Penyakit ini merupakan suatu pneumokoniosis yang
disebabkan oleh inhalasi partikel-partikel kristal silika bebas.
Silika adalah sejenis bahan yang
banyak digunakan dalam bangunan dan perusahaan konstruksi. Silika dalam bentuk
padat tidak berbahaya, tetapi bentuk butiran debu sangat tidak baik untuk
paru-paru. Yang termasuk silika bebas adalah kuarsa, tridimit, dan kristobalit.
17.
Asbestosis
Asbestosis adalah penyakit paru yang
disebabkan banyaknya zat asbes yang terhirup paru-paru, sehingga menyebabkan
kerusakan berat. Pada beberapa kasus asbestosis, bisa menjadi penyebab
timbulnya penyakit kanker paru-paru. Kanker paru-paru sendiri adalah keberadaan
tumor ganas di paru-paru. Kanker paru-paru adalah kanker paling umum di dunia
dan lebih dari satu juta kasus baru ditemukan setiap tahun.
18.
Kanker
paru-paru
Penyakit pada paru-paru lainnya yang
sangat berbahaya adalah penyakit kanker paru-paru. Kanker paru-paru ialah
keberadaan tumor ganas pada paru-paru. Kanker paru-paru termasuk kanker yang
paling umum di dunia dan lebih dari satu juta kasus baru ditemukan setiap
tahun. Penyebab paling sering pada penyakit kanker paru-paru yang ditemukan
hampir 90 persen dari seluruh kasus adalah rokok. Banyaknya zat iritan yang
terhirup saat bernapas memicu pertumbuhan sel abnormal di dalam paru-paru, dan
rokok mengandung ribuan zat karsinogen atau zat penyebab kanker.
Dalam kasus yang sangat jarang,
kanker paru-paru disebabkan oleh asbes, zat kimia beracun, atau gas radioaktif
radon. Seperti penyakit kanker lainnya, kanker paru-paru pun dapat dipicu oleh
keberadaan faktor genetik dan penerapan gaya hidup yang tidak sehat, yang
umumnya seperti merokok dan terlalu banyak minum-minuman alkohol, serta
kurangnya berolahraga.
Gejala awal kanker paru-paru tidak
spesifik. Namun, umumnya batuk yang terus-menerus yang merupakan gejala paling
awal penyakit kanker paru-paru. Karena kebanyakan orang yang menderita kanker
paru-paru adalah perokok, maka biasa disebut “batuk perokok”. Gejala lain
berupa batuk berdarah, mengi, berat badan turun, suara serak yang terus
menerus, dan nyeri dada.
19.
Influenza
Influenza atau flu adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini ditularkan
melalui udara melalui bersin dari si penderita. Penyakit ini tidak hanya
menyerang manusia, burung, dan binatang mamalia seperti babi dan orang utan
juga dapat terserang flu.
Pada manusia, gejala umum yang
terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, hidung tersumbat dan
mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak enak badan. Dalam kasus yang
lebih buruk, influensa juga dapat menyebabkan terjadinya pneumonia, yang dapat
mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak dan orang berusia lanjut.
Masa penularan hingga terserang
penyakit ini biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak kontak dengan hewan atau
orang yang influensa.
Penderita dianjurkan agar mengasingkan
diri atau dikarantina agar tidak menularkan penyakit hingga mereka merasa lebih
sehat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Paru-paru juga membantu menjaga
sel-sel tubuh tetap mendapatkan pasokan oksigen dan menyingkirkan
karbondioksida. Namun, tentu saja hal ini dapat dilakukan jika kondisi
paru-paru memang sehat. Penyakit Paru Paru dapat mempengaruhi saluran udara. Sakit
paru paru yang umum dikenal pada masyarakat meliputi asma, PPOK
(penyakit Obstruktif Kronis), Bronkitis (akut dan kronis), Emfisema, fibrosis
kistik, tuberculosis / tbc / tb, kanker paru paru, dll. Penyakit pada paru paru
yang disebutkan tadi tergantung organisme dan letak kelainan/infeksi yang
terjadi.
Penyakit Paru Paru
adalah beberapa kondisi medis yang paling umum di seluruh dunia. Organ paru
paru merupakan organ yang kompleks, setiap hari berfungsi untuk membawa oksigen
dan mengeluarkan karbon dioksida. penyakit yang menyerang paru paru dapat
berupa hasil dari masalah dalam bagian manapun dari sistem ini. Penyakit
pada paru paru sangat mempengaruhi jalan napas mulai dari trakea
(tenggorokan) yang bercabang menjadi bronkus, yang pada gilirannya menjadi
semakin kecil (alveoli) menuju seluruh paru-paru.
B.
Saran
Untuk menjaga paru-paru tetap
sehat, saran yang sering kita dengar adalah menghindari kebiasaan merokok.
Selain merugikan diri sendiri, merokok juga merugikan kesehatan orang lain yang
terkena polusi asap rokok (perokok pasif). Nah, selain itu, ada juga beberapa
makanan sehat dan bergizi yang sangat bermanfaat untuk menjaga paru-paru sehat,
memastikan sistem pernafasan berfungsi dengan baik, dan juga untuk membantu
mengurangi risiko penyakit terkait paru-paru.
Sebuah penelitian di University
of Southampton, Inggris, menyebutkan bahwa diet yang kaya akan buah-buahan
dan sayuran berpotensi menjadi pelindung terhadap perkembangan penyakit
paru-paru obstruktif kronik. Peserta penelitian tersebut adalah 266 perokok
yang mengisap sekitar 20 batang rokok/hari selama 10 tahun. Fakta yang
ditemukan adalah, satu sendok makan sayuran per hari, atau satu potongan buah
per hari, dapat membantu mengurangi risiko perkembangan penyakit tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
matur nuwun
ReplyDelete