DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR
ISI .............................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B.
Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
A. Definisi.................................................................................................................. 3
B. Komposisi
Darah .................................................................................................. 3
C. Plasma
Darah ........................................................................................................ 4
D. Korpuskuler........................................................................................................... 4
E. Fungsi
Darah.......................................................................................................
10
F. Gangguan
pada Sistem Peredaran Darah............................................................
11
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................
13
B. Saran...................................................................................................................
13
DAFTAR
PUSTAKA .............................................................................................. 14
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setiap
hari, dalam tubuh kita terjadi proses metabolisme. Saat buang air kecil kita pasti
mengeluarkan air seni (urin). Saat kita bernafas, kita akan menghembuskan
karbon dioksida, sebsgai sisa pernapasan. Jiak pada siang hari kita berada
dibawah terik matahari atau disaat malam hari udara sangat panas, kita sering
berkeringat. Jika kita berada didalam kendaraan umum yang penuh sesak, baju
kita pun akan basah dengan keringat.
Hal
tersebut merupakan proses metabolisme. Sedangkan, air seni,karbon dioksida dan
keringat merupakan zat – zat sisa metabolisme yang sudah tidak berguna lagi
bagi tubuh. Zat sisa metabolisme harus dikeluarkan dari tubuh karena dapat
bersifat racun bagi tubuh. Proses pengeluaran zat siasa metabolisme yang tidak
berguna bagi tubuh dari sel-sel tubuh disebut ekskresi. Selain menghasilkan
zat-zat yang yang tidak berguna, proses metabolisme juga mengeluarkan zat-zat
yang masih berguna bagi tubuh.Zat sisa metabolisme dihasilkan dari hasil
pembongkaran zat makanan. Zat sisa metabolisme dikeluarkan dari tubuh oleh alat
ekskresi.
Alat
ekskresi pada manusia adalah ginjal,kulit,paru-paru, dan hati-hati. Ginjal
merupakan alat ekskresi karena mengeluarkan urin. Kulit mengeluarkan keringat,
paru-paru mengeluarkan karbon dioksida sedangkan, hati mengeluarkan empedu.
Dengan adanya hal-hal tersebut maka saya memilih “HATI MERUPAKAN SALAH SATU ORGAN EKSKRESI” sebagai judul makalah ini agar para pembaca dan pemakalah khususnya dapat mempelajari seberapa pentingnya hati sebagai organ ekskresi dalam tubuh manusia
Dengan adanya hal-hal tersebut maka saya memilih “HATI MERUPAKAN SALAH SATU ORGAN EKSKRESI” sebagai judul makalah ini agar para pembaca dan pemakalah khususnya dapat mempelajari seberapa pentingnya hati sebagai organ ekskresi dalam tubuh manusia
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas dengan judul “HATI MERUPAKAN SALAH SATU ORGAN EKSKRESI”, maka
kami dapat merumuskan beberapa permasalahannya, diantaranya sebagai berikut.
1. Bagaimana
cirri-ciri hati?
2. Bagaimana
struktur dalam hati?
3. Mengapa
hati disebut sebagai alat ekskresi, alat sekresi dan kelenjar pencernaan?
4. Apa
saja fungsi hati?
5. Apasaja
penyakit yang menyerang hati?
6. Apa
saja factor-faktor yang mempengaruhi karusakan hati?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis mencoba
merumuskan beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut:
2. Untuk
mengetahui struktur dalam hati
3. Untuk
mengetahui hati disebut sebagai alat ekskresi, alat sekresi dan kelenjar
pencernaan
4. Untuk
mengetahui fungsi hati
5. Untuk
mengetahui penyakit yang menyerang hati
6. Untuk
mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi karusakan hati
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hati
Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam
tubuh, berwarna merah kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi,
termasuk perannya dalam membantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi
dalam sistem pencernaan.
Hati manusia dewasa normal memiliki massa sekitar 1,4 Kg
atau sekitar 2.5% dari massa tubuh. Letaknya berada di bagian teratas rongga
abdominal, disebelah kanan, dibawah diagfragma dan menempati hampir seluruh
bagian dari hypocondrium kanan dan sebagian epigastrium abdomen. Permukaan atas
berbentuk cembung dan berada dibawah diafragma, permukaan bawah tidak rata dan
memperlihatkan lekukan fisura transverses. Permukaannya dilapisi pembuluh darah
yang keluar masuk hati.
Secara
fisiologis, fungsi utama dari hati adalah:
Hati atau hepar
merupakan kelenjar yang terbesar dan salah satu kelenjar terpenting dalam tubuh
manusia. Hati ada yang berwarna merah tua dan ada juga yang berwarna merah kecoklatan.
Pada orang dewasa beratnya sekitar 2 kg. Hati terletak di dalam rongga perut
sebelah kanan tepat dibawah diafragma atau sekat rongga dada.
Hati merupakan pabrik
bahan kimia yang melakukan lebih dari 500 ragam proses. Hati memperoleh darah
dari usus melalaui vena porta. Pada waktu keluar dari hati, darah telah
dibersihkan dari racun dan kotoran. Hati pun menyimpan beberapa vitamin dan
mineral untuk digunakan oleh kita bila diperlukan. Seseorang tidak dapat hidup
lebih dari 24 jam jika hatinya berhenti bekarja.
B. Struktur hati
Pada hati terdapat
bagian-bagian, diantaranya.
1. Vena
hepatica
2. Lobus
kiri
3. Jaringan
ikat
4. Saluran
hepatica
5. Kantung
empedu
6. saluran
sairan empedu
C.
Hati sebagai alat ekskresi, alat sekresi dan kelenjar pencernaan
Hati termasuk kedalam
alat ekskresi dan sekresi. Hati disebut alat sekresi karena hari mengeluarkan
empedu. Empedu mengandung air, asam, empedu, garam empedu, kolesterol, zat
warna empedu dan zat lainnya. Kemudian zat-zat tersebut dipisahkan antara
zat-zat yang berguna dengan zat-zat yang tidak berguna.
Sedangkan hati disebut sebagai alat ekskresi karena empedu yang yang dikeluarkan mengandung zat-zat sisa yang berasal dari sel darah merah yang rusak dan dihancurkan didalam limpa.
Sedangkan hati disebut sebagai alat ekskresi karena empedu yang yang dikeluarkan mengandung zat-zat sisa yang berasal dari sel darah merah yang rusak dan dihancurkan didalam limpa.
Empedu yang dikeluarkan
oleh hati ditampung didalam kantung empedu yang kemudian disalurkan ke usus dua
belas jari melalui saluran empedu. Karena hati ikut berperan dalam proses
pencernaan di usus dua belas jari maka hati disebut kelenjar pencernaan.
D.
Fungsi hati
a.
Membantu dalam metabolisme karbohidrat
Fungsi
hati menjadi penting, karena hati mampu mengontrol kadar gula dalam darah.
Misalnya, pada saat kadar gula dalam darah tinggi, maka hati dapat mengubah
glukosa dalam darah menjadi glikogen yang kemudian disimpan dalam hati
(Glikogenesis), lalu pada saat kadar gula darah menurun, maka cadangan
glikogen di hati atau asam amino dapat diubah menjadi glukosa dan
dilepakan ke dalam darah (glukoneogenesis) hingga pada akhirnya kadar gula
darah dipertahankan untuk tetap normal. Hati juga dapat membantu pemecahan
fruktosa dan galaktosa menjadi glukosa dan serta glukosa menjadi lemak.
b. Membantu metabolisme lemak
Membantu
proses Beta oksidasi, dimana hati mampu menghasilkan asam lemak dari Asetil
Koenzim A. Mengubah kelebihan Asetil Koenzim A menjadi badan keton
(Ketogenesis). Mensintesa lipoprotein-lipoprotein saat transport asam-asam
lemak dan kolesterol dari dan ke dalam sel, mensintesa kolesterol dan
fosfolipid juga menghancurkan kolesterol menjadi garam empedu, serta menyimpan
lemak.
c. Membantu metabolisme Protein
c. Membantu metabolisme Protein
Fungsi
hati dalam metabolisme protein adalah dalam deaminasi (mengubah gugus amino,
NH2) asam-asam amino agar dapat digunakan sebagai energi atau diubah menjadi
karbohidrat dan lemak. Mengubah amoniak (NH3) yang merupakan substansi beracun
menjadi urea dan dikeluarkan melalui urin (ammonia dihasilkan saat deaminase
dan oleh bakteri-bakteri dalam usus), sintesis dari hampir seluruh protein
plasma, seperti alfa dan beta globulin, albumin, fibrinogen, dan protombin
(bersama-sama dengan sel tiang, hati juga membentuk heparin) dan transaminasi
transfer kelompok amino dari asam amino ke substansi (alfa-keto acid) dan
senyawa lain.
d.
Menetralisir obat-obatan dan hormon
Hati dapat
berfungsi sebagai penetralisir racun, yakni pada obat-obatan seperti penisilin,
ampisilin, erythromisin, dan sulfonamide juga dapat mengubah sifat-sifat kimia
atau mengeluarkan hormon steroid, seperti aldosteron dan estrogen serta
tiroksin.
e. Mensekresikan cairan empedu
e. Mensekresikan cairan empedu
Bilirubin,
yang berasal dari heme pada saat perombakan sel darah merah, diserap oleh hati
dari darah dan dikeluarkan ke empedu. Sebagian besar dari bilirubin di cairan
empedu di metabolisme di usus oleh bakteri-bakteri dan dikeluarkan di feses.
Dalam proses konjugasi yang berlangsung di dalam retikulum endoplasma sel hati tersebut, mekanisme yang terjadi adalah melekatnya asam glukuronat (secara enzimatik) kepada salah satu atau kedua gugus asam propionat dari bilirubin. Hasil konjugasi (yang kita sebut sebagai bilirubin terkonjugasi) ini, sebagian besar berada dalam bentuk diglukuronida (80%), dan sebagian kecil dalam bentuk monoglukuronida.
Penempelan gugus glukuronida pada gugus propionat terjadi melalui suatu ikatan ester, sehingga proses yang terjadi disebut proses esterifikasi. Proses esterifikasi tersebut dikatalisasi oleh suatu enzim yang disebut bilirubin uridin-difosfat glukuronil transferase (lazimnya disebut enzim glukuronil transferase saja), yang berlokasi di retikulum endoplasmik sel hati.
Dalam proses konjugasi yang berlangsung di dalam retikulum endoplasma sel hati tersebut, mekanisme yang terjadi adalah melekatnya asam glukuronat (secara enzimatik) kepada salah satu atau kedua gugus asam propionat dari bilirubin. Hasil konjugasi (yang kita sebut sebagai bilirubin terkonjugasi) ini, sebagian besar berada dalam bentuk diglukuronida (80%), dan sebagian kecil dalam bentuk monoglukuronida.
Penempelan gugus glukuronida pada gugus propionat terjadi melalui suatu ikatan ester, sehingga proses yang terjadi disebut proses esterifikasi. Proses esterifikasi tersebut dikatalisasi oleh suatu enzim yang disebut bilirubin uridin-difosfat glukuronil transferase (lazimnya disebut enzim glukuronil transferase saja), yang berlokasi di retikulum endoplasmik sel hati.
Akibat konjugasi tersebut, terjadi perubahan sifat bilirubin. Perbedaan yang paling mencolok antara bilirubin terkonjugasi dan tidak terkonjugasi adalah sifat kelarutannya dalam air dan lemak. Bilirubin tidak terkonjugasi bersifat tidak larut dalam air, tapi mempunyai afinitas tinggi terhadap lemak. Karena sifat inilah, bilirubin tak terkonjugasi tidak akan diekskresikan ke urin. Sifat yang sebaliknya terdapat pada bilirubin terkonjugasi.
Karena kelarutannya yang tinggi pada lemak, bilirubin tidak terkonjugasi dapat larut di dalam lapisan lemak dari membran sel. Peningkatan dari bilirubin tidak terkonjugasi dapat menimbulkan efek yang sangat tidak kita inginkan, berupa kerusakan jaringan otak. Hal ini terjadi karena otak merupakan jaringan yang banyak mengandung lemak.
f. Mensintesis garam-garam empedu
Garam-garam
empedu digunakan oleh usus kecil untuk mengemulsi dan menyerap lemak,
fosfolipid, kolesterol, dan lipoprotein.
g. Sebagai tempat penyimpanan
Selain
glikogen, hati juga digunakan sebagai tempat menyimpan vitamin (A, B12, D, E,
K) serta mineral (Fe dan Co). Sel-sel hati terdiri dari sebuah protein yang
disebut apoferritin yang bergabung dengan Fe membentuk Ferritin sehingga Fe
dapat disimpan di hati. Fe juga dapat dilepaskan jika kadarnya didarah turun.
h. Sebagai fagosit
h. Sebagai fagosit
Sel-sel
Kupffer’s dari hati mampu memakan sel darah merah dan sel darah putih yang
rusak serta bakteri.
i. Mengaktifkan vitamin D
Hati dan
ginjal dapat berpartisipasi dalam mengaktifkan vitamin D.
j. Menghasilkan kolesterol tubuh
Hati
menghasilkan sekitar separuh kolesterol tubuh, sisanya berasal dari makanan.
Sekitar 80% kolesterol yang dibuat di hati digunakan untuk membuat empedu.
Kolesterol merupakan bagian penting dari setiap selaput sel dan diperlukan
untuk membuat hormon-hormon tertentu (termasuk hormon estrogen, testosteron dan
hormonadrenal).
E. Penyakit yang menyerang hati
•
Penyakit yang menyerang hati pada
anak-anak
a. Kanker
hati, yaitu penyakit yang dapat berasal dari kanker pada bagian tubuh lainnya
yang telah menyebar kehati
b. Alagille’s
syndrome, yaitu suatu kondisi dimana saluran empedu menyempit dan memburuk,
terutama pada tahun pertama kehidupan
c. Hepatitis
aktif kronis, yaitu suatu peradangan hati yang menyebabkan luka yang
meninggalkan parut dan gangguan fungsi hati
d. Galactosemia,
yaitu suatu penyakit keturunan dimana tubuh tidak dapat mentoleransi gula-gula
tertentu didalan susu
e. Tyrosinemia,
yaitu suatu kelainan yang menyebabkan persoalan serius pada metabolisme tubuh
•
Penyakit yang menyerang hati pada orang
dewasa
a. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang
disebabkan oleh virus hepatitis. Virus hepatitis ada 7 jenis, yaitu
A,B,C,D,E,F,G
•
Hepatitis A disebabkan oleh infeksi
hepatitis A Virus (HAV). Dapat menular melalui makanan, air, dan peralatan yang
terkontaminasi HAV. Pencegahan hepatitis a yaitu dengan pemberian vaksin ISG
(Immune Serum Globin)
•
Hepatitis B disebabkan oleh infeksi
Hepatitis B Virus (HBV). Hepatitis B dapat menular melalui darah, misalnya
melalui transfuse darah, penggunaan jarum suntikyang terkontaminasi virus
hepatitis B atau saling berganti sikat gigi dengan penderita hepatitis B.
Pencegahan hepatitis B dapat di cegah dengan pemberian vaksin HBIG (Hepatitis B
Immune Globin)
•
Hepatitis C disebabkan oleh virus yang
belumdiketahui secara pasti,namun bukan virus hepatitis A maupun hepatitis B.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memeriksakan darah yang di donorkan pada
seseorang yang mendapat transfuse darah.
Gejala-gejala umum hepatitis A,B dan C sama, yaitu:
1. Seperti
gejala terserang flu. Misalnya, demam, mual, muntah, rasa sakit dibagian perut,
dan urin berwarna gelap
2. Kulit
tampak pucat kekuningan, bagian putih mata berwarna kekuningan, dan kuku-kuku
jari tangan \nya juga berwarna kuning.
b. Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus merupakan penyakit karena adanya
peningkatan glukosa didalam darah, adanya glukosa dalam urin, dan meningkatnya
produksi urin. Penyakit ini mentebabkan sipenderita sering merasa haus, sering
merasa ingin buang air kecil, dan makan yang berlebihan.
Biabetes mellitus dibagi menjadi 2 tipe, yaitu:
1. Diabetes
tipe I
Diabetes tipe I umumnya menyerang orang berusia 20
tahun. Penyakit ini akan diderita sepanjang hidupnya dan diatasi dengan
menyuntikan insulin secara teratur.
2. Diabetes Tipe II
2. Diabetes Tipe II
Diabetes tipe II didetita oleh orang yang berusia 40
tahun, khususnya yang memiliki kelebihan berat badan. Penyakit ini disebabkan
kurangnya insulin yang diekskresikan atau sel tubuh tidak dapat bereaksi pada
kadar insulin yang normal.
c. Batu empedu, yaitu penyakit yang menyumbat saluran empedu.
c. Batu empedu, yaitu penyakit yang menyumbat saluran empedu.
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan hati
Penyebab kita terkena kelainan pada hati adalah:
a. Tidur
terlalu malam dan bangun terlalu siang
b. Tidak
buang air di pagi hari
c. Pola
makan yang terlalu berlebihan
d. Tidak
makan pagi
e. Terlalu
banyak mengkonsumsi obat
f. Terlalu
banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna, dan pemanis
buatan
g. Mengkonsumsi
minyak goring yang tidak sehat
h. Mengkonsumsi
masakan mentah juga menambah beban hati
i. Infeksi-infeksi
virus dan bakteri
j. Kekurangan
gizi
k. Keracunan
oleh racun
l. Kelainan-
kelainan metabolisme atau kerusakan dalam proses dalam tubuh
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah memperhatikan
pembahasan diatas , maka dapat disimpulkan bahwa hati merupakan salah satu
organ ekskresi karema mengeluarkan empedu. Sedangkan hati merupakan organ
sekresi karena empedu yang dikeluarkan mengandung zat-zat sisa.
Apabila hati tidak dapat berfungsi dengan baik akan menyebabkan penyakit. Gaya hidup yang sehat adalah salah dsatu cara untuk menjaga hati.
Apabila hati tidak dapat berfungsi dengan baik akan menyebabkan penyakit. Gaya hidup yang sehat adalah salah dsatu cara untuk menjaga hati.
B. Saran
Kita harus menjaga
organ tubuh kita dengan baik dengan cara mengatur gaya hidup kita. Sebaiknya
kita mengkonsumsi makanan yang menyehatkan tubuh kita, khususnya hati kita.
Karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati.
Dan apabila hati kita sudah terkena penyakit maka lebih baik segera periksakan ke dokter. Agar tidak sampai parah.
Dan apabila hati kita sudah terkena penyakit maka lebih baik segera periksakan ke dokter. Agar tidak sampai parah.
Untuk itu, kepada
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya pandai pandailah dalam menjaga tubuh
kita. Karena kesehatan sangat penting bagi kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Nurhayati, Nunung. 2006. IPA BIOLOGI BILINGUAL untuk SMP/MTs. Kelas IX.
Bandung: PT. Yrama Widya
Saktiyono. 2006. IPA BIOLOGI SMP dan MTs. Kelas IX.
Jakarta: Esis
Karnota, Bambang K. 2006. FOKUS BIOLOGI. Jakarta: PT. Erlangga
Saktiyono. 2006. IPA BIOLOGI SMP dan MTs. Kelas
VIII. Jakarta: Esis
http://nh-inspiration.blogspot.com/2013/01/fungsi-dan-pengertian-hati-pada-manusia.html
knpa daftar isinya beda
ReplyDelete