BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Administrasi
pengertian sehari-hari sering disamakan dengan tata usaha, yaitu berupa
kegiatan mencatat, mengumpulkan dan menyimpan suatu kegiatan atau hasil
kegiatan untuk membantu pimpinan dalam mengambil keputusan. Sedangkan manajemen adalah suatu proses/kegiatan/usaha
pencapaian tujuan tertentu melalui kerjasama dengan orang lain.
Kerja
dapat terselenggara dengan baik sehingga tujuan yang dikehendaki
dapat tercapai bila
ada orang yang menyelenggarakannya. Dan masalah orang
yang menyelenggarakan kerja untuk mencapai tujuan inilah yang menjadi masalah
pokok daripada manajemen, karena intisari daripada manajemen ialah suatu
proses/usaha dari orang-orang secara bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan.
Jadi
administrasi adalah penyelenggaranya dan manajemen adalah orang yang
menyelenggarakan kerja. Maka kombinasi dari keduanya adalah penyelengaraan
kerja yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan
Hubungan Organisasi dan manajemen merupakan
Suatu proses kegitaan atau usaha melalui sarana untuk melakukan kerjasama
antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan
sumber daya yang dimiliki. Organisasi merupakan suatu susunan tertentu terdiri
dari orang-orang atau kelompok-kelompok tertentu yang menjalankan dan mengelola
(administrasi) berbagai aktivitas manusia baik dengan institusi atau lembaga
maupun tidak dan mempunyai tujuan yang didalamnya terdapat manajemen yang
mengarahkan organisasi untuk dapat bekerja seefisien dan edektif mungkin dalam
mencapai dan mewujudkan tujuan organisasi.
1.2
Rumusan Masalah
1) Apa
Fungsi-fungsi Manajemen?
2) Bagaimana Fungsi – Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli?
3)
Bagaimana Organisasi Menurut Para Ahli?
4) Apa
sajaFungsi – Fungsi Organisasi?
5) Jelaskan
tentang Efisiensi Organisasi?
6) Bagaimana
Kontroling Dalam Rangka Membangun Efisiensi Organisasi?
1.3 Tujuan Penulisan
1) Untuk
Mengetahui Tentang Fungsi-fungsi Manajemen.
2) Untuk
Mengetahui Tentang Fungsi – Fungsi Manajemen
Menurut Para Ahli.
3)
Untuk Mengetahui Tentang Organisasi
Menurut Para Ahli.
4) Untuk
Mengetahui Tentang Fungsi – Fungsi Organisasi.
5) Untuk
Mengetahui Tentang Efisiensi Organisasi.
6) Untuk
Mengetahui Tentang Kontroling Dalam Rangka Membangun Efisiensi Organisasi.
BAB
II
KONSEP
TEORI
2.1
Fungsi-fungsi
Manajemen
1.
Perencanaan
(planning)
Pengertian Perencanaan
adalah sebagai hasil pemikiran yang mengarah ke masa depan, yaitu menyangkut
serangkaian tindakan yang berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap semua
faktor yang terlibat dan yang diarahkan kepada sasaran khusus. Dengan kata
lain, perencanaan ialah penentuan serangakaian tindakan berdasarkan pemilihan
dari berbagai alternatif data yang ada, dalam hal ini dirumuskan dalam bentuk
keputusan yang akan dikerjakan untuk masa yang akan datang dalam usaha mencapai
tujuan yang diinginkan.
2.
Pengorganisasian
(organizing)
Setelah perencanaan,
langkah berikutnya adalah menciptakan organisasi untuk melaksanakan rencana
yang telah dirumuskan. Organisasi pada hakikatnya mempunya tiga komponen, yaitu
fungsi, personalia dan faktor-faktor sarana fisik. Proses organisasi berusaha
mempersiapkan ketiga komponen tersebut sedemikian rupa agar dapat memperlancar
pencapaian tujuan perusahaan. Dengan demikian, pengorganisasian didefinisikan
sebagai suatu proses menciptakan hubungan antara personalia, fungsi-fungsi dan
faktor fisik agar kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan disatukan dan
diarahkan pada pencapaian tujuan bersama.
3.
Pengarahan
(directing)
Langkah selanjutnya
yaitu pengarahan, fungsi pengarahan ini ialah gerak pelaksanaan dari
kegiatan-kegiatan fungsi perencanaan dan pegorganisasian. Pengarahan dapat
diartikan sebagai suatu aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang
mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan pikiran dan
tenaganya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Berarti ruang lingkup pengarahan pengelolaan sumber daya manusia
yang efektif dan efisien.
4.
Pengoordinasian
(coordinating)
Koordinasi merupakan
daya upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan tindakan-tindakan sekelompok
manusia. Koordinasi merupakan otak di dalam batang tubuh dari keahlian manajemen.
Jika manajer menemukan kesulitan dalam koordinasi yang berkelanjutan, ia harus
mencurigai kelemahan program perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan.
Pendek kata, koordinasi merupakan bidang keahlian dari manajemen. Perintah yang
baik dan lazim dari bidang keahlian manajemen lainnya akan membuat koordinasi
tidak begitu dibutuhkan. Akan tetapi, pada organisasi yang dikelola dengan baik
sekalipun, ada juga bidang yang memerlukan koordinasi.
5.
Pengawasan
(controlling)
Pengawasan merupakan
fungsi terakhir yang harus dilakukan dalam manajemen, karena dengan pengawasan
dapat diketahui hasil yang telah tercapai. Dalam hal ini berarti bahwa dengan
pengawasan akan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai
dengan apa yang telah direncanakan.
Pengertian
Pengawasan adalah sebagai suatu kegiatan mendeterminasi apa-apa yang telah
dilaksanakan sesuai dengan tujuan untuk segera mengetahui kemungkinan
terjadinya penyimpangan dan hambatan, sekaligus mengadakan koreksi untuk
memperlancar tercapainya tujuan. Fungsi ini dapat menjamin bahwa
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan hasil yang diinginkan.
2.2 Fungsi – Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli.
Keberhasilan
suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari manajemennya. Pekerjaan itu akan
berhasil apabila manajemennya baik dan teratur, dimana manajemen itu sendiri
merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang
terkait. Maksudnya adalah serangkaian tahap kegiatan mulai awal melakukan
kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan kegiatan atau
pekerjaan. Pembagian fungsi manajemen menurut beberapa ahli manajemen, di
antaranya yaitu :
1. Hendry Fayol.
Lima fungsi
manajemen telah diringkas sedetail mungkin oleh Hendry Fayol yaitu :
a.
Planning atau perencanaan
Merupakan pemilihan atau penetapan
tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek, program,
prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan.
b.
Organizing (Pengorganisasian).
1) Penentuan sumber daya dan
kegiatan-kegiatan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
2) Perancangan dan pengembangan suatu
organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah
tujuan.
3) Penugasan tanggung jawab tertentu.
4) Pendelegasian wewenang yang
diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.
c.
Staffing (Penyusunan).
Staffing atau penyusunan personalia adalah penarikan
(recruitment) latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi
pada karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.
d.
Leading (Pengarahan).
Adalah bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan
melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan.
e.
Controlling (Pengawasan).
Adalah penemuan dan penerapan cara dan alat untuk menjamin
bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
2. George Terry.
Berikut ini adalah Empat fungsi
manajemen menurut George Terry:
a.
Perencanaan (Planning).
Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran
dari tujuan dan penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai
tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan
matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan
kegiatan yang bermaksuud untuk mencapai tujuan.
b.
Pengorganisasian (Organization).
Pengorganisasian (Organization) sebagai cara untuk
mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan
keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.
c.
Penggerakan (Actuating) .
Penggerakan (actuating) yaitu
untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja
masing-masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi
agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan
bisa mencapai tujuan.
d.
Pengawasan (Controlling).
Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah
gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta
mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara
efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.
3. Lyndall F.
Urwick (1974)
Fungsi Manajemen menurut
Lyndall F. Urwick terdiri dari :
a.
Staffing (Penyusunan).
Staffing adalah salah satu fungsi
manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian
keterangan mengenai segala hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi-fungsi
kepada pejabat yang lebih tinggi.
b.
Planning (Perencanaan).
Berbagai batasan tentang planning dari
yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana
saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk
mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan
perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan
berikut :
1)
Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2)
Apakah sebabnya tindakan itu harus
dikerjakan ?
3)
Di manakah tindakan itu harus
dikerjakan ?
4)
Kapankah tindakan itu harus dikerjakan
?
5)
Siapakah yang akan mengerjakan tindakan
itu ?
6)
Bagaimanakah caranya melaksanakan
tindakan itu ?
c.
Organizing (Pengorganisasian).
Organizing atau
pengororganisasian adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam
cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
d.
Controlling (Pengawasan).
Controlling atau pengawasan, sering
juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa
mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan
bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang
telah digariskan semula.
e.
Directing (Pengarahan).
Directing atau Commanding adalah fungsi
manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran,
perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas
masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar
tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
f.
Coordinating (Kordinasi).
Coordinating atau pengkoordinasian
merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar
tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan
menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat
kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
4. Harold Koentz.
Fungsi-fungsi
manajemen menurut Harold Koentz , terdiri dari :
a.
Planning (Perencanaan).
Perencanaan merupakan aktivitas untuk
memilih dan menghubungkan fakta serta aktivitas membuat rencana mengenai
kegiatan-kegitan apa yang akan dilakukan dimasa depan. Adapun beberapa aktivitas
perencanaan adalah peramalan, pengembangan tujuan-tujuan, pengembangan
strategi-strategi, pemprograman, penjadwalan, penganggaran, pengembangan
kebijakan-kebijakan, dan pengembangan prosedur-prosedur.
b.
Organizing (Pengorganisasian).
Pengorganisasian adalah usaha yang
dilakukan untuk menciptakan hubungan kerja antar personal dalam organisasi
dengan cara mengelompokan orang-orang beserta penetapan tugas-tugas,
fungsi-fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing agar tercapainya
tujuan bersama melalui aktivitas-aktivitas yang berdaya dan berhasil guna
karena dilakukan secara efektif dan efisien.
c.
Staffing (Penyusunan).
Penyusunan kepegawaian pada suatu
organisasi dari awal masa penerimaan, seleksi, orientasi, pelatihan dan
pengembangan karir hingga menggerakan pegawai agar setiap tenaga kerja yang ada
memberikan dan melaksanakan suatu kegiatan yang menguntungkan organisasi.
d.
Directing (Pengarahan).
Fungsi directing atau sering dikenal
dengan leading adalah satu kegiatan yang berhubungan dengan pemberian perintah
dan saran agar para bawahan dapat mengerjakan tugas yang dikehendaki manajer.
Kegiatannya meliputi mengambil keputusan, mengadakan komunikasi antara manajer
dan bawahan agar ada rasa saling pengertian, memberikan semangat,
motivasi ataupun dorongan kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya,
memilih orang-oramg yang mempunyai kemampuan untuk bergabung dalam kelompoknya,
dan memperbaiki pengetahuan serta sikap bawahan agar terampil dalam mengerjakan
pekerjaan.
e.
Controlling (Pengawasan).
Melalui aktivitas pengendalian, manajer
harus mengevaluasi dan menilai pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan bawahannya
untuk mengetahui apakah pekerjaan dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan atau tidak. Pengendalian tidaklah bermaksud untuk mencari kesalahan
bawahan. Namun pengendalian dilakukan bertujuan untuk mencari penyimpangan yang
terjadi sehingga dapat dilakukan perbaikan kearah yang lebih baik.
5. James
A. F. Stoner.
Fungsi-fungsi
manajemen menurut James A. F. Stoner dalam buku "Manajemen" dari Jilid 1 terbitan
bahasa Indonesia, terdiri dari :
a. Perencanaan (Planning)
menunjukan bahwa para manajer memikirkan tujuan dan kegiatannya sebelum
melaksanakannya. Kegiatan mereka biasanya berdasar suatu cara, rencana, atau
logika, bukan asal tebak saja.
b. Pengorganisasian (Organization)
berarti para manajer itu mengkoordinir sumber daya manusia dan sumber daya
bahan yang dimiliki organisasi. Sejauh mana efektifnya suatu organisasi
tergantung pada kemampuannya untuk mengerahkan sumber daya yang ada dalam
mencapai tujuannya. Tentu saja, dengan makin terpadu dan makin terarahnya
pekerjaan akan menghasilkan makin efektifnya organisasi. Mendapatkan koordinasi
yang sedemikian itu adalah salah satu tugas manajer.
c. Memimpin (To Lead) menunjukan
bagaimana para manajer mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya, menggunakan
orang lain untuk melaksanakan tugas tertentu, Dengan menciptakan suasana tepat,
mereka membantu bawahannya bekerja sebaik mungkin.
d. Pengendalian (Controlling)
berarti para manajer berusaha untuk meyakinkan bahwa organisasi bergerak dalam
arah tujuan. Apabila salah satu bagian dari organisasi menuju arah yang salah,
para manajer berusaha untuk mencari sebabnya dan kemudian mengarahkannya
kembali ke tujuan yang benar.
6. Luther Gullick.
Fungsi - fungsi Manajemen menurut
Luther Gullick, terdiri dari:
a.
Planning (Perencanaan).
Perencanaan dasarnya merupakan
tindakan memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumber daya yang akan dilaksanakan
dan digunakan dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu.
Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan dilakukan dimasa
depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang harus disediakan untuk melaksanakan
aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secara maksimal.
b.
Organizing (Pengorganisasian).
Pengorganisasian sebagai keseluruhan
proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk
menunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme
kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan.
c.
Staffing (Penyusunan).
Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya, staffing juga merupakan fungsi yang
tidak kalah pentingnya. Tetapi agak berbeda dengan fungsi lainnya, penekanan
dari fungsi ini lebih difokuskan pada sumber daya yang akan melakukan
kegiatan-kegiatan yang telah direncakan dan diorganisasikan secara jelas pada
fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas yang dilakukan dalam fungsi
ini, antara lain menentukan, memilih, mengangkat, membina, membimbing sumber
daya manusia dengan menggunakan berbagai pendekatan dan atau seni pembinaan
sumber daya manusia.
d.
Directing (Pengarahan).
Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan
dan bimbingan terdapat para petugas yang terlibat, baik secara struktural
maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan
pengarahan staff yang telah diangkat dan
dipercayakan melaksanakan tugas dibidangnya masing-masing tidak menyimpang dari
garis program yang telah ditentukan.
e.
Coordinating (Koordinasi).
Koordinasi adalah mengimbangi dan
menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan
masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan
yang semestinya di antara para anggota itu sendiri. Koordinasi ini
mengajak semua sumber daya manusia yang tersedia untuk bekerjasama menuju ke
satu arah yang telah ditentukan.
f.
Reporting (Pelaporan).
Dengan
pelaporan dimaksudkan sebagai fungsi yang berkaitan dengan pemberian informasi
kepada manajer, sehingga yang bersangkutan dapat mengikuti perkembangan dan
kemajuan kerja. Jalur pelaporan dapat bersifat vertikal, tetapi dapat juga
bersifat horizontal. Pentingnya pelaporan terlihat dalam kaitannya dengan
konsep sistem informasi manajemen, yang merupakan hal penting dalam pembuatan
keputusan oleh manajer.
Fungsi ini umumnya lebih banyak
ditangani oleh bagian ketatusahaan. Hasil catatan ini akan digunakan manajer
untuk membuat laporan tentang apa telah, sedang dan akan dilakukan dalam upaya
pencapaian tujuan. Fungsi recording and reporting ini akan berhasil jika tata
kearsipan dapat dikelola secara efektif dan efesien.
g.
Budgeting
(Pembuatan Anggaran).
Penganggaran adalah fungsi yang
berkenaan dengan pengendalian organisasi melalui perencanaan fiskal dan
akuntansi. Sesuatu anggaran, baik APBN maupun APBD, menunjukkan dua hal:
pertama sebagai satu pernyataan fiskal dan kedua sebagai suatu mekanisme.
h.
Controlling (Pengawasan).
Proses pengawasan mencatat perkembangan
kearah tujuan dan memungkinkan manajer mendeteksi penyimpangan dari perencanaan
tepat pada waktunya untuk mengambil tindakan korektif sebelum terlambat.
Melalui pengawasan yang efektif, roda organisasi, implementasi rencana,
kebijakan, dan upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan lebih
baik.
7. Robbins
dan Coulter (1999).
Robbins dan Coulter menyebutkan
bahwa fungsi-fungsi manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengawasan.
a. Perencanaan mencakup pendefinisian
tujuan, penetapan strategi, dan
mengembangkan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.
b. Pengorganisasian adalah menentukan
tugas apa saja yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan, bagaimana tugas-tugas
dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan pada tingkat mana keputusan
harus dibuat.
c. Kepemimpinan meliputi
kegiatan-kegiatan memotivasi bawahan, mengarahkan, menyeleksi saluran
komunikasi yang paling efektif, dan memecahkan konflik.
d. Pengawasan meliputi pemantauan
kegiatan-kegiatan untuk memastikan bahwa semua orang mencapai apa yang telah
direncanakan dan mengkoreksi penyimpangan- penyimpangan yang ada.
8. Prof.
Oei Liang Lee.
Fungsi-fungsi manajemen menurut
Profesor Oei Liang Lee terdiri dari lima macam fungsi yaitu, planning,
organizing, directing, coordinating dan controlling. Lebih rinci dijelaskan
sebagai berikut:
a.
Planning (Perencanaan).
Perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta
digunakan untuk waktu yang akan datang. Adapun langkah-langkah dalam
perencanaan menurut Oei Liang Lee yaitu :
1) Menetapkan tujuan;
2) Menyusun anggapan-anggapan
(premising).
3) Menentukan berbagai alternatif
tindakan.
4) Mengadakan penilaian terhadap
alternatif-alternatif tindakan yang sudah dipilih.
5) Mengambil keputusan, dan
6) Menyusun rencana pendukung
b.
Organizing (Pengorganisasian).
Ditinjau dari segi prosesnya, pengorganisasian merupakan
usaha untuk menyusun komponen-komponen pokok sedemikian rupa, sehingga dapat
dipakai sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Fungsi pengorganisasian sebagai
proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan
faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta
terarah pada suatu tujuan.
c.
Directing (Pengarahan).
Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam
kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan
menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan.
Pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip,
yaitu prinsip mengarah kepada tujuan, prinsip keharmonisan dengan tujuan dan
prinsip kesatuan komando.
d.
Coordinating (Pengkoordinasian).
Koordinasi perlu diadakan agar terdapat suatu keadaan yang
harmonis sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Koordinasi antar bagian dan
individu didalam organisasi akan dapat tercapai bilamana diikuti dengan tiga
prinsip, yaitu prinsip kontak langsung, prinsip penekanan pada pentingnya
koordinasi dan hubungan timbal balik diantara faktor-faktor yang ada.
e.
Controlling (Pengawasan).
Pengawasan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah
dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk mengadakan pengawasan adalah menciptakan standard,
membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard dan melakukan tindakan
koreksi.
9. Harold
Koontz dan Cyril O’Donnell
Lima macam fungsi manajemen menurut
Harold Koontz dan Cyril O’Donnell, terdiri dari :
a.
Planning (Perencanaan).
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk
mengantisipasi kecenderungan dimasa yang akan datang dan penentuan starategi
dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
b.
Organizing (Pengorganisasian).
Proses yang menyangkut bagaimana starategi dan taktik yang
telah dirumuskan dalam perencanaan diatur dalam sebuah struktur organisasi yang
tepat dan dapat bekerja secara efektif.
c.
Staffing (Penyusunan).
Merupakan suatu fungsi manajemen berupa penyusunan
personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja,
pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna
maksimal kepada organisasi.
d.
Directing (Pengarahan).
Proses pelaksanaan program agar dapat dijalankan oleh
seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasinya.
e.
Controlling (Pengendalian dan pengawasan).
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian
kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan bisa berjalan sesuai target
yang diharapkan.
10. Herie
Gunawan.
Kesimpulan
fungsi-fungsi manajemen menurut Harie Gunawan adalah :
a.
Perencanaan (Planning).
1) Merupakan kegiatan menentukan arah
dan tujuan organisasi dan memilih serangkaian aksi dari beberapa alternatif
yang ada untuk mencapai tujuan tersebut.
2) Menentukan apa yang harus dilakukan,
bagaimana, kapan dan siapa yang melakukan.
b.
Pengorganisasian (Organizing).
1)
Menentukan
bagaimana aktivitas dan sumber daya dikelompokkan.
2)
Menentukan
komposisi tim kerja dan aktivitas koordinasi termasuk didalamnya pembagian
pekerjaan.
c.
Penggerakan (Actuating).
Proses penggerakan sebagai implementasi dari perencanaan,
termasuk didalamnya adalah menggerakkan anggota untuk aktif berpartisipasi,
memotivasi anggota organisasi dan menjalin komunikasi yang efektif dalam
organisasi.
d.
Pengawasan (Controlling).
1)
Memonitor
kemajuan organisasi dalam mencapai tujuan.
2)
Proses
membandingkan hasil dan harapan, dan melakukan perubahan-perubahan yang tepat.
e.
Penyusunan Pegawai (Staffing).
Meliputi proses-proses rekruitasi, seleksi, pemberian tugas,
pelatihan, pengembangan, evaluasi dan pemberian kompensasi kepada staff/sumber
daya manusia.
f.
Kepemimpinan (Leading).
1) Serangkaian proses yang digunakan
untuk membuat semua personel organisasi bekerja sama untuk meningkatkan
keuntungan.
2) Memotivasi dan berkomunikasi dengan
SDM (Sumber Daya Manusia) organisasi untuk memastikan bahwa tujuan organisasi
tercapai.
2.3 Organisasi Menurut Para Ahli
1. Stoner, mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan
atasan mengejar tujuan bersama.
2. James D. Mooney, mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Chester I. Bernard, berpendapat bahwa
organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih.
4. Stephen P. Robbins, menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial
yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
5. Rosenzweig, Organisasi
dapat dipandang sebagai :
·
Sistem
sosial, yaitu orang-orang dalam kelompok
·
Integrasi
atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama
·
Orang-orang
yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan bersama
6. Matthias Aroef, Suatu organisasi terjadi apabila sekelompok orang bekerja
bersama sama untuk mencapai tujuannya
7. Pfiffner dan Sherwood, Organisasi sebagai suatu pola
dari cara-cara dalam mana sejumlah orang yang saling berhubungan,
bertemu muka, secara intim dan terkait dalam suatu tugas yang bersifat
kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara sadar, menetapkan dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara sistematis
8. Bakke, Organisasi merupakan sebuah sistem yang kontinue
dari penggunaan, pemindahan aktivitas-aktivitas manusia yang
dibebankan dan dikoordinasikan, sehingga membentuk suatu kumpulan tertentu yang
terdiri dari manusia, material, kapital, gagasan, dan sumber daya alam ke dalam
suatu keseluruhan pemecahan persoalan
9. Allen, Organisasi adalah suatu proses identifikasi dan
pembentukan serta pengelompokan kerja, mendefinisikan dan mendelegasikan
wewenang maupun tanggung jawab dan menetapkan hubungan - hubungan dengan maksud
untuk memungkinkan orang-orang bekerjasama secara efektif dalam menuju tujuan
yang ditetapkan.
10. Ernest Dale,
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan,
pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan kerja
dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.
11. Cyril Soffer, Organisasi
adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam
suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi
tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.
12. Kast & Rosenzweig, Organisasi
adalah sub system teknik, sub system structural, sub system pshikososial dan
sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan
orang-orang berorenteasi pada tujuan.
2.4 Fungsi – Fungsi Organisasi
Dalam mencapai maksud dan tujuan
organisasi, ada 4 fungsi organisasi yang sangat perlu diperhatikan berkaitan
dengan manajemen organisasi, yakni:
1. Planning (perencanaan)
Hal yang berkaitan dengan
perencanaan dalam organisasi diantaranya dalah rencana-rencana yang coba
disusun oleh pengelola organisasi, seperti rencana kerja atau kegiatan serta
anggaran yang diperlukan, teknis pelaksanaannya bias melalui rapat-rapat,
seperti:
Ø Rapat
Kerja (pengurus organisasi) yang membicarakan rencana-rencana kerja pengurus
serta kegiatan anggota yang akan dilakukan dengan satu atau lebih target yang
akan dicapai.
Ø Rapat
Anggaran, untuk menentukan berapa jumlah anggaran yang diperlukan untuk
mendukung kerja organisasi atau untuk suatu event / kegiatan (wujudnya daftar
RKA) atau proposal kegiatan.
2. Organizing (pengaturan)
Dalam hal pengaturan, unsur yang
perlu diperhatikan & diwujudkan adalah :
Ø Struktur
Organisasi yang mampu menunjukkan bagaimana hubungan (relationship) antara organisasi/bagian/seksi yang satu dengan yang
lain.
Ø Job Description
yang jelas yang mampu menjelaskan tugas masing-masing bagian.
Ø Bentuk
Koordinasi antar bagian dalam organisasi (misal. Rapat Koordinasi antar bagian,
Rapat Pimpinan antar Organisasi, dll)
Ø Penataan
dan Pendataan Arsip & Inventaris Organisasi
Harus diatur dan ditata dengan baik
administrasi organisasi, seperti surat masuk, surat keluar, laporanlaporan,
proposal keluar, data anggota, AD/ART, GBHK, presensi, hasil rapat,
inventarisasi yang dimiliki, perangkat yang dipinjam dll.
3. Accounting (pelaporan)
Pelaporan merupakan unsur wajib yang
harus dilakukan untuk menunjukkan sikap & rasa tanggung jawab dari pengurus
kepada anggotanya ataupun kepada struktur yang berada diatasnya. Wujud
kongkritnya adalah :
o
Progress Report (Laporan Pengembangan
Kegiatan)atau
o
Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ)
Kegiatan
4. Controling (pengawasan)
Tugas organisasi ataupun pimpinan
organisasi yang tidak boleh terlewatkan adalah melakukan pengawasan terhadap
aktifitas organisasi ataupun realisasi kegiatan dan penggunaan
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1
Efisiensi Organisasi
Efisiensi
merupakan bagian yang terpenting dalam organisasi karena mengacu pada hubungan
antara keluaran dan masukkan (output/input). Meskipun efektif dan efisien
mempunyai tujuan yang sama yaitu meningkatkan kinerja organisasi, namun tidak
sedikit orang memahami secara pasti perbedaan kedua kata tersebut. Efisien
adalah bekerja dengan menggunakan sumber daya dan energi yang sesuai tanpa
pemborosan, namun efisiensi tidak melihat tujuan. Organisasi bisa saja menjadi
efisien namun gagal dalam mencapai apa yang dicita-citakan. Untuk itu selain efisien, kita juga harus
efektif.
Faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi organisasi,
yaitu :
1. Visi
dan Misi Organisasi, berkaitan dengan hal ini, organisasi harus mampu
merumuskan visi dan juga misinya dengan baik, agar kelak saat dimplementasikan
kedua hal tersebut dapat diukur. Sehingga ketika organisasi akan melakukan
suatu tindakan, ia pasti akan melihat apakah tindakannya itu sesuai atau tidak
dengan visi dan misinya. Jika ya, maka tentunya tindakan tersebut harus
dijalankan dengan efektif dan efisien sesuai visi dan misi organisasi
2. Struktur
Organisasi, dalam rangka melakukan efektifitas dan efisiensi dalam organisasi,
struktur organisasi harus simple agar sistem birokrasinya tidak berbelit-belit
dan aliran pengetahuan akan mengalir dengan baik. Bukan hanya itu, struktur
organisasi yang terdiri dari tim-tim kerja, akan membuat organisasi lebih efisien
dan efektif dalam menjalankan fungsinya.
3. Strategi
Organisasi, diperlukan strategi yang baik dalam melakukan suatu tindakan (dalam
hal ini untuk mencapai visi). Jika organisasi mampu bekerja dengan baik dalam
tim, dan pandai dalam mengatur taktik, maka ia akan menghasilkan sesuatu yang
efektif dan efisien
4. Sumber
Daya Manusia, SDM adalah hal yang sangat penting dalam suatu organisasi,
posisinya sangat penting dalam upaya efektifitas dan efisiensi organisasi.
Kinerja yang akan mereka berikan harus dapat membuat suatu organisasi
berkembang. Maka dari itu, bila SDMnya tidak berkinerja dengan baik, maka
efektifitas organisasi akan terganggu, dan bila mereka tidak mampu untuk
bekerja dengan baik, maka organisasi harus mampu memberi suatu intervensi yang
efisien dan efektif agar kinerja organisasi pulih kembali. Untuk hal ini,
pemimpin harus turut aktif, dalam merekrut, dan memotivasi SDMnya agar mampu
memberikan performa yang maksimal bagi organisasi
5. Budaya
Organisasi, Budaya organisasi memiliki peran yang sangat strategis terhadap
kesuksesan suatu organisasi, sejauh mana budaya mempengaruhi efektivitas
organisasi dapat diketahui dengan melihat kuat atau lemahnya budaya organisasi
tersebut. organisasi yang kuat dapat mempengaruhi efektivitas organisasi,
karena untuk mencapai efektivitas maka dibutuhkan budaya organisasi, strategi,
lingkungan, dan teknologi yang sesuai. Budaya organisasi lebih kuat apabila
terdapat kecocokan budaya yang mencakup: lingkungan fisik dan sosio-politik,
yang meliputi konteks ekologi, sosialisasi, hukum, dan sistem politik yang
sangat berpengaruh terhadap lingkungan perusahaan yang mencakup karakteristik
pasar, kepemilikan (ownership), sifat industri, dan sebagainya. Apabila
komponen dalam organisasi tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan, maka
hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan organisasi. Selanjutnya
berdampak pada efektivitas organisasi itu sendiri.
3.2
Kontroling Dalam Rangka Membangun Efisiensi Organisasi
Agar
tercipta organisasi yang efisien, ada beberapa cara untuk meningkatkan
efisiensi dalam organisasi. Adapun cara tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Pelaksanaan
fungsi manajemen secara tepat
Dalam
fungsi manajemen yang meliputi planing, organizing, actuating, dan controlling
itu harus dilaksanakan dengan tepat. Jika ada fungsi manajemen yang tidak tepat
itu akan menjadikan suatu manajemen kurang efisien dan tentu saja akan
menjadikan organisasi yang tidak efisien pula.
2.
Pemanfaatan
sumber daya ekonomi yang tepat
Semua
sumber daya ekonomi yang ada seperti sumber daya alam, sumber daya manusia,
sumber daya kewirausahaan, dan juga sumber daya modal dipilih dengan baik,
kemudian dimanfaatkan secara tepat.
3.
Pelaksanaan
fungsi fungsi organisasi sebagai alat pencapai tujuan yang setepat tepatnya
Memanfaatkan fungsi-fungsi
organisasi yang sebagai wadah untuk digunakan sebagai alat pencapaian tujuan yang telah direncanakan sebeumnya
secara tepat.
4.
Pengarahan dan
dinamika organisasi dilakukan untuk pengembangan dan kemajuan yang
berkesinambungan.
Pengarahan-pengarahan dan dinamika yang
sudah ada ataupun sudah berjalan dalam sebuah organisasi dilakukan dengan
sebaik mungkin secara terus menerus demi
berkembangnya sebuah organisasi dan juga kemajuan yang secara berkesinambungan.
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Efisiensi
merupakan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan benar, berkaitan dengan
biaya-biaya yang ditimbulkan dalam melakukan aktivitas. Mengukur biaya dari
sumber daya yang diperlukan dalam rangka mencapai suatu tujuan. Sedangkan
efektivitas merupakan kemampuan memilih alat yang tepat untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, berkaitan dengan melakukan pekerjaan yang seharusnya
dilakukan dan merupakan ukuran tentang pencapaian suatu tugas atau tujuan.
Sejauh mana tugas atau tujuan telah dicapai. Sedangkan organisasi dapat
diartikan sebagai kumpulan beberapa orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu. Organisasi dalam bentuk apapun akan selalu ditemui dalam
kehidupan sehari-hari. Organisasi merupakan unsur yang dibutuhkan dalam
kehidupan bermasyarakat dengan beberapa alasan, seperti organisasi digunakan
untuk mendapatkan sesuatu yang tidak mungkin dapat kita lakukan sendirian,
dengan bekerja sama individu-individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang
apabila dikerjkan seorang diri tidak akan tercapai, organisasi dapat
menyediakan pengetahuan yang berkesinambungan serta dapat menjadi sumber karier
yang penting.
Selayaknya
sebuah organisasi seharusnya menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi anggota
organisasi maupun masyarakat sehingga organisasi mampu mempertahankan
kelangsungan hidup mereka. Secara umum organisasi dibedakan atas dua bentuk,
pertama organisasi dengan orientasi laba seperti perusahaan yang menyediakan
produk barang atau jasa (baik perusahaan besar maupun kecil) kemudian
organisasi nirlaba atau yang tidak berorientasi laba seperti yayasan, musium,
rumah sakit milik pemerintah, sekolah, perkumpulan sosial dan lain-lain.
4.2
Saran
Dalam
proses untuk mewujudkan organisasi yang baik maka diperlukan manajemen; melalui
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, penggerakkan, dan pengontrolan;
dengan begitu, tujuan organisasi akan tercapai.
DAFTAR
PUSTAKA
http://dejustice-share.blogspot.com/2014/09/perbedaan-hubungan-dari-administrasi.html
https://sites.google.com/site/manajemendanorganisasi/
https://bayu96ekonomos.wordpress.com/artikel-artikel/administrasi-dan-manajemen/
http://www.pengertianpakar.com/2014/12/pengertian-dan-fungsi-manajemen.html
http://blogku10061987.blogspot.com/2014/10/pengertian-dan-fungsi-fungsi-manajemen.html
http://hellodwirejeki.blogspot.com/2013/01/organisasi-menurut-para-ahli-1.html
http://ikarinosuke.blogspot.com/2012/07/pengertian-organisasi-dan-fungsi.html
http://pramsimple.blogspot.com/2011/05/efektifitas-dan-efisiensi-organisasi.html
http://rizall0vers.blogspot.com/2013/05/makalah-efisiensi.html
No comments:
Post a Comment