BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara Umum kita ketahui bahwa PT Riau Andalan Pulp
And Paper (PT.RAPP)
merupakan
perusahaan atau industri yang bergerak didalarn bidang
produksi pembuat kertas / bubur kertas) dan paper (kertas) yang berada
di bawah naungan PT Raja Garuda Mas (PT.RGM) dan merupakan
suatu perusahaan pulp yang terbesar di Asia Pasifik.
PT. Riau Andalan
Pulp And Paper mulai berdiri
pada awal tahun
1992, dimana pada tahun 1992
ini dilakukan survey lapangan
untuk lokasi pabrik yang berada di Desa Pangkalan Kerinci. Kemudian dilanjutkan dengan masa proyek kurang lebih dua tahun. Pada tahun 1992 yaitu pada bulan Januari hingga bulan
Maret dilakukan Start-up running
test pabrik, dan pada tahun 1995 dimulailah masa Coinisioning Production. Selanjutnya pada tahun 1996 dilakukan survey untuk pabrik kertas yang berada di dalani sekitar
pabrik pulp.
PT. RAPP tergabung pada suatu company atau anak perusahaan dan APRIL (The Asia Pacflc Resources International Holding’s Ltd.) group. APRIL
merupakan salah satu perusahaan yang meinimpin pulp dan paper
di dunia, dimana APRIL merniliki kantor pusat yang berada di Asia yaitu Singapura
dan APRIL memiiliki wilayah produksi
utarna dan terbesar yang beroperasi di Indonesia dan
China.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Siapakah Sejarah Pendiri PT.RAPP?
b.
Jelaskan Sejarah Umum Perusahaan?
c.
Apa saja Gambaran Bisnis Perusahaan?
d.
Apa saja Struktur Organisasi Perusahaan?
e.
Bagaimana Kinerja Perusahaan?
1.3 Rumusan Masalah
a.
Mengetahui Sejarah Pendiri PT. RAPP
b.
Mengetahui Sejarah Umum Perusahaan
c.
Mengetahui Gambaran Bisnis Perusahaan
d.
Mengetahui Struktur
Organisasi Perusahaan
e.
Mengetahui Kinerja Perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Pendiri PT.RAPP
Pria kelahiran Belawan, Sumatra Utara
25 Desember 1949, bernama asli Tan Kang Hoo, seorang pengusaha yang telah
sukses berinvestasi lebih dari 10 negara.Chairman dan CEO PT Raja Garuda Mas
Internasional dan komisaris Utama PT Inti Indorayon Utama, ini salah satu raja
produsen minyak kelapa sawit dan pulp and paper di dunia.
Umur 23 tahun beliau telah menghasilkan
10US$ jutaan dan memutuskan sudah waktunya untuk berdiri sendiri.Proyek pertama
yang di bangun polywood Mill dengan tidak ada niat meminjam uang dari
manapun.Proyek ini dikerjakan oleh kontraktor yang dimiliki oleh beliau sendiri
yaitu PT.Bima Karpel Penyelesaian pekerjaan ini hanya membutuhkan waktu 11,5
bulan saja.Pada tahun 1975 diresmaikan oleh presiden Suharto.Polywood Mill ini
merupakan dasar dari Rajawali Garuda Mas (RGM Group).
Tapi, saat baru 18 Tahun, ayahnya Amin
Tanoto sakit Stroke.Sulung dari tujuh bersaudara ini lalu mengambil alih
tanggung jawab keluarga.Meneruskan usaha orang tua berjualan minyak, besin, dan
peralatan mobil.Perkerjaan yang tak asing bagi nya karena sepulang sekolah ia
biasa membantu orangtua nya sambil membaca buku.Dan, dari situ Sukanto alias
Tan Kang Hoo pertama kali belajar keterampilan bisnis, termasuk menerima
kenyataan dan tidak menyerah dalam keadaan apa pun, serta mencari solusi.
2.2 Sejarah Umum PT. RAPP
PT. Riau Andalan Pulp and Paper
merupakan sebuah Perusahaan pulp dan paper swasta yang bernaung
dibawah PT. Raja Garuda Mas Internasional dan tergabung dalam Asia Pasific
Resources International Holding Ltd (APRIL Group) yang berpusat di
Singapura serta merupakan salah satu produsen pulp and paper
terbesar di Asia. RGMI Group merupakan salah satu pemegang saham utama
dari APRIL Group yang mempunyai 80 buah anak perusahaan yang tersebar di
Indonesia dan mancanegara. Bidang usaha RGM ini meliputi berbagai macam jenis
usaha antara lain : kayu lapis, perbankan, perhotelan, property serta
bisnis perkebunan kelapa sawit.
Survei lapangan dan pendirian pabrik
PT. Riau Andalan Pulp and Paper ini dilakukan pada tahun 1991 dengan
masa pengerjaan proyek selama 2 tahun dengan investasi awal sebesar 1,3 milyar
dan temasuk Penanaman Modal Asing (PMA). Pada akhir tahun 1993, pabrik selesai
dibangun dengan menempati areal 650 ha dari lahan 1750 ha milik PT.Riau
Andalan Pulp and Paper. Awal bulan Februari dan Maret 1994 dilakukan start-up
(running test) pabrik dan pada tahun 1995 dimulai produksi komersial
pertama. Pertengahan tahun 1995 dimulai masa comissing produksi selama 5
bulan dan setelah itu mulai berproduksi secara komersil pada bulan berikutnya.
Pada tahun 1996, dimulai survei untuk pabrik kertas dan pada tahun 1997 pabrik
kertas sudah dimulai beroperasi walaupun belum beroperasi sepenuhnya.
PT. Riau Andalan Pulp and Paper
terletak di Pangkalan Kerinci, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan yang
berjarak sekitar 75 Km dari Pekanbaru, ibukota Propinsi Riau. Sedangkan
kantor pusat dan urusan administrasi serta kerjasama terletak di Jl. Teluk
Betung No. 31 Jakarta Pusat 10230. PT. RAPP merupakan perusahaan yang
bergerak dalam industri pulp (bubur kertas) dan kertas. Dalam
menghasilkan produknya,
PT. RAPP melakukan banyak tahap
dalam proses produksinya, dimana tahap-tahap tersebut dibagi dalam
departemen-departemen yang terdiri atas 11 departemen. Lokasi produksi yang
terletak di Pangkalan Kerinci merupakan lokasi yang strategis karena dekat
dengan sumber bahan baku (kawasan HTI) dengan iklim yang sesuai untuk
pertumbuhan pohon yang menjadi bahan baku pulp dan kertas. Bahan baku
pendukung produksi berupa air juga mudah diperoleh karena kawasan ini dekat
dengan aliran Sungai Kampar.
Bahan
baku diperoleh dari lahan konsesi pabrik seluas 280.500 ha, dimana rencana tata
ruang HTI (Hutan Tanaman Industri) diperkirakan seluas 189.000 ha dan areal
efektif tanam seluas 136.000 ha. Pada tahun 2000 bahan baku yang berasal dari
kayu alam Mixed Hard Wood (MHW) mulai digantikan dengan kayu hasil tanam
yaitu jenis akasia.
2.3
Gambaran Bisnis PT. RAPP
PT.
Riau Andalan Pulp and Paper merupakan suatu perusahaan yang bergerak di
bidang produksi pulp (bubur kertas) dan kertas. Serat selulosa merupakan
bahan baku utama untuk pembuatan pulp. Serat selulosa ini sebagian besar
diperoleh dari kayu. Kayu itu sendiri terbagi 2 yaitu kayu keras (hardwood) dan
kayu lunak (softwood) dan dari beberapa tumbuhan lainnya. Bahan baku yang
digunakan oleh PT. RAPP untuk pembuatan pulp adalah sebagai
berikut :
1.
Kayu (wood)
Kayu
digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas dikarenakan oleh beberapa alasan
antara lain:
· Banyak
mengandung selulosa
· Mudah
dibudidayakan
· Tersedia dalam
jumlah yang banyak dan mudah didapat
· Harganya yang
murah
Komposisi kimia kayu dapat dilihat pada table dibawah ini :
Komponen
|
hardwood
|
Softwood
|
selulosa
|
45
|
42
|
Hemiselulosa
|
30
|
28
|
Lignin
|
20
|
27
|
ekstraktif
|
5
|
3
|
Tabel 2.2 : Komposisi kimia kayu
Faktor-faktor
yang membuat selulosa digunakan sebagai bahan pembuatan pul dan kertas :
· Jumlahnya yang
banyak dan harganya yang murah
·
Umumnya berbentuk serat dan kekuatan tariknya sangat tinggi
· Warnanya putih
secara ilmiah
·
Tidak dapat larut dalam air dan pelarut organic
· Tahan terhadap
sejumlah bahan kimia
2. Cairan pemasak (cooking liquor)
§ Lindi putih (white liquor)
Merupakan bahan kimia pemasak utama dengan komposisi:
·
Caustik (NaOH)
·
Natrium Sulfit (Na2S)
·
Natrium Carbonat (Na2CO3)
§ Lindi hitam (black liquor)
Merupakan
cairan bekas pencuci di area pencucian (washing) yang mengandung lignin dan
bahan kimia terlarut dan dipakai untuk memenuhi kebutuhan cairan pemasak pada
proses pemasakan.
3. Bahan kimia pemutih
Bahan
kimia putih basanya digunakan untuk meningkatkan derajat keputihan pulp
dan bahan kkima yang digunakan adalah klorin dioksida (ClO2).
Dalam
proses produksi terdapat berbagai macam peralatan yang ditempatakan pada area
pemrosesan yaitu sebagia berikut:
1.
Woodyard
Merupakan
unit pengolahan kayu menjadi serpihan kayu yang dikenal dengan nama chip. Kayu
Akasia yang merupakan bahan baku utama dipotong dan diangkut ke mill site
dilaksanakan oleh department Forestry. Balak-balak (log) tersebut
dipotong dengan ukuran tertentu untuk mempermudah pemrosesan. Sebelum balak di-chop
(potong) menjadi chips (serpihan kecil), bark (kulit kayu) harus
dihilangkan. Ini dilakukan dengan sebuah rotating drum (drum
yang berputar) yang disebut dengan drum debarker. Debarker log
kemudian memotong hingga menjadi chip.
Setelah menjadi chip, kenudian disaring dengan chip
screening. Chip screen pada dasarnya adalah saringan yang bergetar,
yang memisahkan kulit kayu dan serpihan halus dengan chip yang layak
ukurannya untuk disimpan di chip pile yaitu tempat penyimpanan chip.
Serpihan yang terlalu halus beserta kulit kayu dikirim ke boiler sebagai
bahan bakar.
Peralatan yang
digunakan adalah sebagai berikut :
1.
barking drum fungsinya melepaskan dan membersihkan kayu dari kulitnya
2.
Chipper fungsinya untuk menghasilkan serpihan kayu dengan ukuran 16-22 mm dengan
ketebalan 3 mm
3.
Chip Conveyer fungsinya untuk memindahakan chip dari suatu tempat ke tempat
lain atau ke tahap proses selanjutnya
4.
Chip Screening berfungsi untuk memisahkan chip agar chip yang dihasilkan
mempunyai ukuran yang sama.
2. Pulp Mill
Merupakan
unti pengolahan chip hingga menjadi pulp. Chip yang berasal dari
gundukan (chip pile) dikirim ke Digester untuk dimasak. Cooking
adalah penguraian chip hingga menjadi pulp. Karena itu memerlukan
zat kimia sebagai pengurai, maka pulp perlu dibersihkan terlebih dahulu
sebelum diproses menjadi kertas. Setelah penyaringan dan pembersihan, pulp
yang berwarna coklat disimpan di brown stock. Di brown stock ini
lah pulp tadi di-bleach hingga putih (disebut bleached stock).
Setelah screening, washing, dan
bleaching, bleached stock disimpan di HD Tower (tower
densitas tinggi). Proses pembersihan menghasilkan yang disebut dengan black
liquor yang mengandung unsur yang biasa digunakan kembali.
Peralatan yang digunakan pada pulp mill ini adalah sebagai
berikut:
1.
Digester berfungsi sebagai tempat pemasakan chip menjadi pulp
2.
Washer berfungsi sebagai tempat mencuci pulp
3.
Screener berfungsi untuk memisahkan serat kasar dari pulp
4.
Knotter berfungsi untuk memisahkan chip yang tidak masak dari pulp
5.
Oxygen Deliqnification Plant berfungsi sebagai tempat menghilangkan kandungan
lignin yang tersisa dari proses cookin dengan menggunakan Oksigen (O2).
6.
Bleaching Plant berfungsii sebagai tempat untuk memulihkan pulp.
3. Power
Island and Recovery Boiler
Untuk proses pulp dan kertas, diperlukan 3 komponen
yaitu :
·
Bahan baku pulp
·
Power pembangkit listrik
·
Steam (up)
Sumatera belum memiliki jaringan listrik berskala nasional,
untuk itu power island mempunyai tanggung jawab untuk penyediaan power
tersebut. Power disuplai dari steam driven turbine-generator
kemudian di-start untuk menghasilkan power awal. Kemudian power
boiler bisa start-up untuk menghasilkan steam yang digunakan
untuk menjalankan steam driven turbine. Bahan bakar yang digunakan power
boiler adalah kulit kayu dan serpihan kayu halus dari woodyard.
Tetapi kapasitas yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan mill. Untuk itu
perlu ditambahkan dengan menggunakan batu bara (coal fire boilers) dan
tungku recovery. Fungsi tungku recovery adalah untuk membakar black
liquor. Sebelum pembakaran black liquor, air yang digunakan pada washing
process harus dihilangkan. Ini dicapai dengan cara meng-evaporating
(penguapan) air pada evaporator. Setelah black liquor dibakar
dalam pembakaran akan didapat green liquor. Green liquor ini dikirim ke recaustizing
plant untuk konversi.
4.Chemical
Preparation
Proses pulp
dan kertas memerlukan bahan kimia tertentu antara lain klorin dioxide
untuk pemutih pulp. Chemical plant bertanggung jawab untuk
pengadaan bahan-bahan kimia yang diperlukan untuk proses pulp dan
kertas.
5. Recausticzing
Green liquor dari
pembakaran di-recovery furnaces (tungku recovery) dicampur dengan lime
mud (batu kapur yang teah diproses) untuk menghasilkan reaksi kimia yang
merubah campuran tersebut menjadi white liquor. White liquor
digunakan pada proses recaustizing dibakar pada suatu area yang disebut lime
kilns.
6. Pulp Machines
Fungsi dari pulp
machine adalah untuk membersihkan pulp hasil dari proses
pemutihan, mengeringkan, dan mencetak dalam bentuk sheet (lembaran)
untuk dijual kepada konsumen. Peralatan yang digunakan pada pulp machine
ini adalah sebagai berikut:
1.
Evaparator, merupakan alat yang berfungsi untuk memekatkan lindi
hitam yang berasal dari unit pengolahan pulp yang akan digunakan sebagai
bahan baker pada recovery boiler.
2.
Recovery Boiler, merupakan alat yang berfungsi untuk menghasilkan
uap air (steam) dan mengambil kembali bahan kimia yang digunakan dalam
proses pembuatan pulp.
3.
Power Boiler, berfungsi sama dengan recovery boiler
yaitu untuk menghasilkan steam, dengan menggunakan bahan bakar yang
berasala dari kulit kayu dari proses wood handling dan batubara.
4.
Turbin Generator
5.
Lime Klin Plant, merupakan suatu wadah atau tempat
pembentukan hot lime (CaO) dari lime stone dan lime
mud.
6.
Recaustizing Plant, berfungsi untuk merubah natrium
karbonat (Na2CO3) menjadi natrium hidroksida (NaOH).
7.
Pabrik Kimia, berfungsi sebagai penyedia bahan kimia yang
dibutuhkan pada proses bleaching, oksigen delignifikasi dan untuk
pembersihan di pabrik kimia sendiri.
Bleached stock (stock/pulp yang
sudah diputihkan) dirubah menjadi dried bales (seikat
lembaran-lembaran pulp kering) dengan proses sebagai berikut:
·
Stock dipompakan ke dalam ruangan bertekanan disebut headbox yang
mengalirkan pulp ke wire (saringan) untuk menyaring air dari stock.
Kemudian dialirkan ke press section untuk di-press menjadi
lembaran, sekaligus benar-benar membuang sisa air dari stock.
·
Lembaran stock
yang hamper kering ini kemudian dialirkan melalui pengeringan drier
untuk menghilangkan kelembaban. Area dari headbox ke press section
ini sering disebut sebagai wet end.
·
Dari pengering lembaran pulp yang sudah kering itu dialirkan ke sebuah
pemotong yang disebut cutter layboy. Mesin ini memotong lembaran pulp
tersebut dalam 8 bagian secara menyilang dan menyamping.
·
Setelah mencapai jumlah dan berat tertentu, layboy (conveyor
tempat dimana lembaran pulp tersebut bertumpuk) bergerak secara otomatis
mengalirkan tumpukan ini untuk ditimbang sebelum di-press di bale
press.
·
Di bale press ini tumpukan tersebut dipadatkan dalam kelembaban
tertentu sesuai dengan kelembaban udara kering (air dry moisture)
sebelum dialirkan ke WRAPPing line untuk dikemas, diikat,
diberi nama untuk keperluan initernal maupun ekspor.
7. Paper
Machines
Proses di paper machine hampir sama dengan proses di pulp
machine. Bedanya karena kita membuat kertas dari pulp berserat
pendek dan panjang (short and long fibre pulp) sementara PT. RAPP
tidak memproduksi pulp berserat panjang. Pulp dengan serat
panjang ini kita pesan dalam bales dan di-pulp-kan kembali dalam repulper
untuk kemudian disiapkan di stock preparation. Stock preparation
adalah suatu dimana serat panjang ini dibersihkan (cleaning),
disaring (screening) dan dihaluskan (refining).
Perbedaan
yang lain adalah dari kedua proses tersebut adalah bahwa di paper machine
menggunakan jenis silinder yang berbeda, yaitu seperti drying cylinders,
dan lembarannya pun harus digulung yang disebut jumbo. Ini digulung kembali
dalam rewinder, atau dipotong menjadi lembaran di sheet
cutters.
2.4 Struktur Organisasi PT. RAPP
Struktur
organisasi perusahaan mempunyai arti penting dalam suatu perusahaan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau direncanakan oleh perusahaan. Tanpa
adanya struktur organisasi yang baik, maka kegiatan perusahaan tidak akan
berjalan lancar karena tidak diketahui secara jelas siapa yang harus
menjalankan suatu tugas. Oleh karena itu jelaslah bahwa struktur organisasi
dapat memberikan batasan-batasan yang tegas dan sekaligus bertanggung jawab
atas tugasnya tersebut.
Struktur
Organisasi PT. RAPP mengikuti tipe organisasi garis dan staff
dimana kekuasaan dan tanggung jawab bercabang pada setiap pimpinan dari teratas
sampai yang terbawah, masing-masing jabatan tidak bertanggung jawab satu dengan
yang lainnya namun hanya bertanggung jawab terhadap direksi masing-masing.
Setiap atasan mempunyai sejumlah bawahan tertentu dan bawahannya menerima
perintah dari masing-masing atasan dan memberikan pertanggung jawaban atas
pelaksanaan tugas tersebut kepada atasannya.
Adapun tugas
dan tanggung jawab pada masing-masing struktur organisasi PT.Riau Andalan
Pulp and Paper yang disusun berdasarkan fungsi-fungsi yang dijalankan
perusahaan yaitu:
a. Mill
General Manager (Manager Umum Pabrik)
Memilik tugas dan
tanggung jawab mengorganisir kelancaran operasi dan administrasi serta berperan
dalam mengambil keputusan strategic operasional di pabrik. Untuk
mengadakn kebijaksanaan operasi dibantu oleh 6 manager.
b. Finance
Manager (Manager Keuangan)
Memiliki tugas
dan tanggung jawab dalam mengkoordinir laporan keuangan atau yang dinilai
dengan uang untuk semua barang baik itu yang ada pada volume produksi
maupun non produksi serta melayani urusan keuangan departemen dan
karyawan.
c. Procurement
Manager (Manager Logistik)
Memiliki tugas
dan tanggung jawab mengkoordinir kelancaran aktivitas produksi pabrik dalam hal
penyediaan spare part dan penyimpanan material (logistic).
d. Personal
and Administration Manager (Manager Personalia dan Administrasi)
Meiliki tugas dan
tanggung jawabnya dalam mengkoordinir bagian :
· General Service
· Personal
Administration
· APRIL
Learning Institute
· Security
· Transportation
· Health Care
Clinic
e. Technical
Manager (Manager Teknik)
Memilki tugas dan
tanggung jawab dalam mengkoordinir bagian :
· Research
· Process and
Product Development
· Customer
Service
· Operation and
Quality Control Product
f.
Production Manager (Manager Produksi)
Memiliki tugas
dan tanggung jawab dalam mengkoordinir bagian :
· Wood Yard
· Fiberline
· Pulp Machine
· Chemical
Plant
· Recaust Lime
Klin
· Technical
g. Maintenance
Manager (Manager Perawatan)
Memiliki tugas
dan tanggung jawab dalam mengkoordinir bagian-bagian pemeliharaan pabrik
seperti :
· Engineering
Department
· Civil and
Construction Maintenance
· Electrical
Maintenance
· Mechanical
Maintenance
· Instrumentation
Maintenance
Departemen-departemen pada PT. RAPP dipimpin oleh
seorang superintendent yang dibantu oleh seorang deputy assisten
superintendent serta 6 orang supervisor superintendent area. Superintendent berkewajiban
mengatur manajemen di areanya seperti mengatur jadwal kerja teknisi.
Setiap area memiliki supervisor
yang bertugas membantu superintendent di bidang manajemen. Supervisor
tersebut juga memiliki kewajiban dalammengawasi dan membantu serta merencanakan
pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh teknisinya. Supervisor ini tidak
betanggung jawab di luar areanya. Para supervisor ini sering mengadakan
rapat untuk mendiskusikan kelancaran proses produksi, untuk meningkatkan
kapasitas produksi, serta membicarakan suatu masalah yang harus ditangani
secara bersama.
2.5 Kinerja Perusahaan
PT. Riau Andalan Pulp and Paper
mulai berproduksi secara penuh pada kwartal ketiga tahun 1996. Saat itu,
produksi rata-rata perhari sebesar 2000 ton pulp. Nilai produksi ini
bervariasi pada bulan-bulan berikutnya sekitar 1800-2000 ton pulp
perhari. Semua kegiatan produksi pulp yang dihasilkan, di-monitor
melalui suatu sistem yang dinamakan Distributed Control Sistem
(DCS). Sistem ini merupakan sistem pengontrolan yang paling maju di industri pulp
dan kertas saat ini.
Kapasitas produksi yang ditargetkan
setelah tahun 1996 adalah sebesar 850.000 ton per tahun.
Pada tahun 2003, jumlah produksi pulp
dan kertas mengalami peningkatan hingga pada 1.975.000 ton per tahun. Pada
tahun 2004 - 2006 target sebesar 2.000.000 ton pulp dan kertas atau
sekitar 5.500 ton perhari.
Produksi PT. RAPP ini berupa
lembaran kering yang berkualitas tinggi sebab kegiatan proses produksinya
dilakukan secara kimia. Kegiatan-kegiatan produksi PT. RAPP
ini juga ditunjang oleh mesin-mesin yang berteknologi tinggi dan terbaru. Semua
kegiatan proses produksinya juga ditunjang oleh sistem operasi dan monitor
terkomputerisasi yang disebut Distributed Control Sistem (DCS) yang
merupakan sistem pengontrolan produksi yang telah canggih dibidang industri.
Hasil produksi di RAPP adalah jenis fully bleached kraft pulp dan
serat pendek (hardwood).
Merek-merek kertas yang diproduksi oleh
PT. RAPP antara lain Dunia Mas, Xeroc
Busines, IT Lazer, IC Laser, dan Paper One.
PT
RAPP terbagi dalam 4 bagian unti bisnis dimana semuanya tergabung dalam
APRIL Group yaitu:
·
Riau Fiber berfungsi sebagi tempat pemasok bahan baku berupa kayu.
·
RPA (Riau Pulp Andalan) berfungsi dalam menghasilkan pulp.
·
RPE (Riau Prima Energi) berfungsi untuk penyediaan suplei energi untuk produksi
pulp.
·
RAK (Riau Andalan Kertas) berfungsi untuk produksi kertas (paper mill).
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pulp yang
dihasilkan PT. RAPP 85%
diekspor keluar negeri seperti China, India, Finlandia, Italia, Kanada,
Thailand ,dan Australia dan sisanya 15% digunakan untuk produksi dalam negeri.
Bahan baku diperoleh dari lahan konsesi pabrik seluas 280.500 ha, dimana
rencana tata ruang HTI (Hutan Tanaman Industri) diperkirakan seluas 189.000 ha
dan areal efektif tanam seluas 136.000 ha. Pada tahun 2000 bahan baku yang
berasal dari kayu alam Mixed Hard Wood
(MHW) mulai digantikan dengan kayu hasil tanam yaitu jenis akasia.
DAFTAR
PUSTAKA
elib.unikom.ac.id/download.php?id=130769
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini
menginformasikan tentang berbagai macam informasi tentang PT. RAPP.
Kami
berharap semoga makalah ini dapat menyediakan informasi untuk para pembaca lainnya.
Dan juga menjadi acuan ataupun ilmu yang belum pernah pembaca lainnya dapatkan.
Akhirnya kami sebagai penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dalam penyusunan makalah ini. Kritik dan saran yang konstruktif
merupakan bagian yang kami prioritaskan dalam penyempurnaan makalah kami ini
dimasa yang akan datang.
Pekanbaru
, 17 Desember 2011
Penulis
No comments:
Post a Comment